KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, didampingi Wakil Wali Kota Kendari dan Pj Sekertaris Daerah, resmi mengukuhkan pengurus Tim Pembina dan Forum Kota Sehat Kota Kendari periode 2025-2027 yang digelar di Ruang Samaturu, Balai Kota Kendari, Rabu (18/6/2025).
Dalam surat keputusan wali kota ditetapkan sebagai Ketua Tim Pembina Forum Kota Sehat yaitu Kepala Bappeda Kota Kendari, Muhammad Syaiful dan wakilnya Kepala Dinas Kesehatan, Farida, yang beranggotakan sejumlah kepala OPD di lingkup Pemerintah Kota Kendari. Sementara ketua Forum Kota Sehat Kota Kendari periode 2025-2027 diemban oleh Laode Ashar yang kini aktif sebagai Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari dan wakilnya La Ngkarisu.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kendari menegaskan pembentukan Forum Kota Sehat ini merupakan perintah pemerintah pusat yang bertujuan untuk membentuk suatu wilayah yang sehat dan sejahtera. Forum ini juga merupakan wadah untuk menyatukan dan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan melalui implementasi sembilan tatanan indikator.
“Alhamdulillah, tadi kita sudah lantik seluruh pengurus maupun pembina kota sehat, dan menurut saya tidak salah pilih ketua forum karena ini inklusif, selain mewakili DPRD juga masyarakat,” katanya, disambut riuh tepuk tangan seluruh pengurus dan tamu undangan.
Untuk itu, Wali Kota Kendari optimistis, pada kepengurusan forum baru ini masih ada sisa waktu untuk menghadapi penilaian sembilan indikator kota sehat oleh pemerintah pusat, seperti kesehatan masyarakat, lalu lintas perhubungan, pasar, pendidikan dalam hal pelibatan siswa, BPBD, hingga sektor pariwisata untuk meraih target yang diharapkan.
Wali Kota juga menekankan dan berharap, program kota sehat bukan sekadar seremoni melalui rapat koordinasi dan sosialisasi semata, melainkan harus dibuktikan dengan langkah nyata dan sistematis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan program Forum Kota Sehat ini sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan mulai dari OPD, camat, lurah, hingga masyarakat umum.
“Yang dinilai bukan hanya rapat-rapatnya, tapi bukti aktual di lapangan: drainase, sanitasi, perilaku hidup bersih, dan ruang terbuka hijau, sehingga penilaian bukan semata-mata penilaian kertas tapi benar-benar nyata terjadi di masyarakat, benar kota sehat dan kota layak huni seperti visi misi pemerintah saat ini dan vidi misi dunia yaitu development gold,” tegas Wali Kota.
Dukungan anggaran juga menjadi sorotan wali kota, mengingat kinerja forum sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana. Olehnya itu, ia meminta kepada Pj Sekertaris Daerah Kota Kendari dan OPD terkait agar bisa mengalokasikan anggaran untuk mendukung tercapainya program da target Forum Kota Sehat ini.
“Tolong Pj Sekda diatur harus dikasi anggaran, bagaimana orang mau bekerja kalau tidak ada anggarannya. Forum ini sangat penting jadi harus disupport, kalau tidak disupport harapan kita agak sulit untuk dicapai, ini atensi langsung, jadi anggarannya harus ada, jadi tidak ada lagi alasan bagi pengurus untuk tidak bekerja,” pintanya.
Wali kota sangat mengapresiasi terbentuknya Forum Kota Sehat ini dan berharap forum dapat menjadi motor penggerak perubahan nyata di tengah masyarakat bukan saja hanya sekadar ingin mencapai penghargaan dalam bentuk selembar kertas, tetapi betul-betul riil dan nyata di lapangan.
“Mari kita satukan semangat, satukan niat, agar Kota Kendari benar-benar menjadi kota layak huni, sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kota Sehat periode 2025-2027, La Ode Azhar, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan menjadi sejarah bagi pemerintah kota karena merupakan kali pertama pelibatan DPRD dalam kepengurusan Forum Kota Sehat.
Ia berkomitmen untuk bekerja keras, bekerja sama dengan berbagai pihak, demi mencapai target dan indikator yang dibutuhkan untuk meraih target nyata di lapangan sebagai Kota Sehat, bukan sekadar mendapatkan penghargaan semata.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari mengakui masih ada empat indikator yang perlu ditingkatkan dalam penilaian Kota Sehat, sementara satu indikator lainnya baru mencapai 76,3 persen.
“Secara keseluruhan, Kota Kendari saat ini berada di angka 89,8 persen, masih berada di kategori Wiwerda, hanya berjarak 2 persen dari kategori Wistara, ini bisa kita kejar,” ungkap La Ode Azhar.
Diketahui, Kota Kendari kali pertama mendapatkan predikat Kota Sehat pada Tahun 2011 dengan kategori Swasti Saba Padapa hingga kategori tertinggi Swasti Saba Wistara tahun 2017 dan tahun 2019. Sementara pada 2021 dan 2023 berhasil menyabet Swasti Saba Wiwerda.
Penyelenggaraan kabupaten kota sehat sendiri bertujuan untuk mendorong terwujudnya kondisi kabupaten kota yang bersih, aman, nyaman dan sehat untuk dihuni.
Kabupaten kota sehat juga sebagai tempat bekerja bagi warga dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain sehingga dapat meningkatkan sarana, produktivitas, dan perekonomian masyarakat. Penganugrahan sendiri bakal digelar November 2025. (Adv)
Laporan/Editor: Hasrul Tamrin