KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kendari mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Kendari agar tidak melakukan panggilan iseng atau prank cell pada layanan call center 112. Imbauan ini dikeluarkan karena maraknya panggilan iseng yang diterima petugas pengelola (call taker), bukan melaporkan kejadian sesungguhnya.
Kominfo mencatat ada sebanyak 1.382 panggilan darurat yang masuk dan diterima melalui call center 122 dalam sepekan usai diluncurkan, pada Senin (9/6) lalu, namun hanya 22 saja yang benar-benar valid laporannya dan telah ditindaklanjuti Pemerintah Kota Kendari melalui dinas terkait.
“Dari total seluruh panggilan yang diterima yaitu 2.360, hanya 1.382 yang berhasil dijawab oleh petugas dan 22 dinyatakan valid di lapangan, sementara sisanya didominasi oleh panggilan percobaan maupun yang terindikasi sebagai iseng-iseng saja,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kendari, Sahuriyanto Meronda, saat diwawancarai awak media, Rabu (19/6/2025), kemarin.
Sebanyak 22 panggilan darurat yang dinyatakan valid tersebut antara lain aduan masyarakat tentang pohon tumbang, lampu jalan, hingga bantuan sosial. Seluruh laporan tersebut dibuatkan tiket, lalu diteruskan kepada dinas terkait melalui akun yang terintegrasi dalam sebuah aplikasi di Smartphone.
Sahuriyanto bilang, sejak awal pihaknya konsultasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sudah mendapatkan informasi dan tantangan bahwa layanan call center 112 kalau baru pasti banyak yang uji coba atau mencoba-coba. Namun demikian, Kominfo sudah melakukan pembekalan kepada call teker atau petugas penerima telepon.
“Sejak awal peluncuran, kami sudah memberikan pelatihan teknis kepada petugas. Namun karena layanan ini masih baru, kami memahami jika masih ada masyarakat yang sekadar ingin mencoba atau belum sepenuhnya yakin bahwa 112 sudah aktif,” ujarnya.
Olehnya itu, Kominfo Kota Kendari mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bijak menggunakan layanan call center 112 hanya untuk kepentingan gawat darurat saja, bukan hanya sekedar panggilan iseng atau prank saja.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan memahami bahwa layanan ini adalah bagian dari sistem yang dibangun untuk menciptakan kota yang tanggap terhadap keadaan darurat. Mohon digunakan secara bijak dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Salah satu petugas call taker atau penjawab telepon mengatakan, prank call meliputi panggilan percobaan dan aduan yang tidak darurat.
“Ada penelpon minta cari sertifikat tanah yang sudah hilang tiga tahun,” katanya di Ruang Command Center Kantor Balai Kota Kendari.
Meski banyak penelpon jahil, petugas Call Center 112 Kendari tetap merespon dengan baik dan sesuai dengan panduan.
Untuk mengantisipasi prank call, petugas call center bakal memblokir nomor yang melakukan panggilan jahil beberapa kali. Pemblokiran nomor tersebut berlaku selama satu hari penuh.
Editor: Hasrul Tamrin