KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Ridwan Bae anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dua periode perwakilan daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku banyak berbuat untuk pembangunan di wilayah yang menjadi konstituennya itu.
“Sudah banyak program yang turun anggaran melalui APBN, tidak hanya di Kabupaten Muna tapi seluruh Kabupaten dan Kota di Sultra,” kata RB sapaan akrab Ridwan Bae saat temu kangen dengan wartawan disalah satu kafe di Kota Raha, Minggu (21/1/2024).
Ia menyampaikan, dari seluruh bantuan yang diturunkan anggaran, bantuan terbanyak bukan di Kabupaten Muna, akan tetapi di Kabupaten Konawe, anggaran Pemerintah Pusat melalui APBN.
“Kenapa demikian, ditunjang oleh situasi dan posisi serta kondisi alam dari Kabupaten Konawe, yakni lahan persawahan,” ungkapnya.
Dirinya membeberkan, dahulu, tingkat kemantapan jalan di Sultra dikisaran 75 persen, kini sudah mencapai 94 persen yang menjadi kewenangan jalan nasional Pemerintah Pusat sementara jalan Kabupaten dan Propinsi masih dikisaran 30 sampai 40 persen saja.
“Tapi sejak saya menjabat menjadi anggota DPR RI, sudah mengusahakan undang-undang jalan nomor 38 tahun 2004 menjadi undang-undang nomor 2 tahun 2022, jalan Kabupaten dan Propinsi bisa diintervensi oleh pusat akibat kemantapan jalan nasional sudah mencapai 94 persen di Sultra seperti Jalan di Laiba, Wawonii, di Koltim, Konsel, dan lainnya,” ujarnya.
“Pada saat masyarakatnya ribut dan membutuhkan, saya turun ,akhirnya, anggaran itu diturunkan pusat membuat pengaspalan jalan,” tambahnya.
Dia juga menyampaikan, hampir semua jalur penghubung antar pulau di Sultra sudah bisa terkoneksi dengan terbangunnya pelabuhan dan berlayarnya kapal Veri.
Anggota DPR RI itu menyebut, perannya di DPR RI, sudah banyak mengucurkan anggaran Pusat turun untuk membangun Sultra, mulai dari Jalan, jalur perhubungan laut, sektor pariwisata, pendidikan, pengaman pantai, persawahan dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan.
Begitu juga, kata dia, dengan bedah rumah, Sanimas, Pamsimas, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi(P3-TGAI), banyak turun di Sultra.
Dari banyaknya program yang turun di Sultra, masih ada ide pemikiran Ridwan Bae yang belum terwujud, yakni jembatan penghubung Pulau Muna dan Buton serta daratan Sulawesi.
“Ini bukan persoalan kecil seperti bangunan deker, tapi persoalan gagasan besar yang membutuhkan anggaran yang juga besar, dan memerlukan teknologi yang tinggi,” cetusnya.
Ia menyebut, pembangunan jembatan penghubung Buton – Muna dengan perencanaan anggaran sebesar Rp 15 triliun, begitu juga jembatan penghubung antara pulau Muna dan daratan Sulawesi (penghubung tampo dan Toli-toli).
Dengan begitu semangat, Ridwan menyatakan, bahwa Itu yang menjadi pekerjaan kedepan, bila terpilih lagi sebagai anggota DPR RI, apalagi bisa menjadi seorang Gubernur di Sultra.
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin