KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Pendiri Amal Center Sulawesi Tenggara bersama dengan Pendiri K4 Project melakukan penandatanganan Piagam Kendari untuk mendorong masyarakat cinta Alquran sebagai revolusi mental generasi muda saat ini dalam menghadapi perkembangan zaman, di Jalan Dr. Samratulanggi nomor 07, Kecamatan Mandonga, Kendari, Jumat (26/1/2024).
Pendiri Amal Center, Amaluddin M. ST, mengatakan penandatanganan Piagam Kendari ini dilakukan karena melihat sebagian generasi muda dan masyarakat Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara (Sultra) ditengah perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat sudah mulai terpengaruh hal-hal negatif, sehingga harus mengembalikan Alquran kepada khittahnya.
“Hal itu tentu kita harus tangkal dengan pemahaman Qurani, tentu jika kita pahami dan jadikan Alquran sebagai pedoman hidup kita, InsyaAllah kita tidak terjebak dalam hal-hal negatif,” kata Amaluddin.
Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan generasi Qurani adalah harus kita datangkan dan pelajari Alquran itu di rumah masing-masing, karena dengan berpedoman kepada Alquran Insya-Allah akan mendapatkan nilai-nilai yang barokah dari Allah SWT.
“Apa yang kita perjuangkan dan lakukan semoga menjadi amal jariyah dimasa yang akan datang atau di akhirat kelak nanti,” ucap calon anggota DPR RI dari Partai Gelora itu.
Dia berjanji, ke depan jika ia mendapatkan amanah dari masyarakat untuk menjadi pemimpin baik di legislatif maupun di eksekutif pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara akan menjalankan Alquran sebagai landasan kepemimpinan dan landasan program pengabdian kepada masyarakat.
“Termasuk menjadikan Alquran sebagai syarat wajib kelulusan bagi pelajar dan mahasiswa,” terangnya.
Sementara itu, Pendiri K4 Project, Deka Mochammad Rosadi, mengungkapkan bahwa
Piagam Kendari ini merupakan salah satu upaya dalam rangka revolusi mental yang nyata, sebagaimana kita ketahui mulai dari yang muda sampai dengan yang tua saat ini sudah terpapar virus negatif alam yang sudah semakin maju tetapi akhlaqnya juga semakin turun
“Mudah-mudahan apa yang menjadi cita-cita dari Pak Amaluddin sebagai pendiri Amal Center mampu dan bisa menjadi bagian daripada kembalinya Alquran kepada rohnya,” ujarnya.
Dikatakannya, adapun penandatanganan ini bertujuan untuk mendapatkan calon-calon pemimpin daerah maupun calon anggota legislatif yang benar-benar mau dan menjalankan pola hidup dan pola politik yang amanah sesuai Qurani.
“Itu isi dari revolusi mental yang sebenarnya, dimana selama ini digaungkan oleh pemerintah pusat. Sebenarnya revolusi mental yang sebenarnya adalah mengembangkan Alquran sebagai benteng awal,” jelasnya.
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Amaluddin sebagai pendiri Amal Center menjadi satu-satunya diantara calon pemimpin saat ini yang begitu peduli dengan keadaan masyarakat dan generasi Z, karena ini langsung bersinggungan dengan akidah.
“Inilah salah satu cara dari kami mencari pemimpin sebagai benteng-benteng awal, karena pada hakikatnya semua calon pemimpin itu harus berpedoman dan berpegang teguh kepada Alquran,” ucapnya.
Dia menyampaikan, dengan kesepakatan melalui Piagam Kendari ini salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan penulisan Hotmail Quran dalam waktu 30 menit sasarannya adalah semua kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, generasi muda, dan masyarakat secara umum.
“Alquran itu selain membawa kabar gembira juga membawa asyifa bagi kalangan orang tua, untuk membuka motorik-motorik, termasuk pada anak-anak, agar anak itu balance hidupnya,” pungkasnya.
Laporan: Hasrul Tamrin
ini tampilan gambar iklan