Konawe Raya

Aktivitas PT WIN Dekat Sekolah Tidak Mengganggu Pembelajaran, Malah Bermanfaat Untuk Masyarakat

185
×

Aktivitas PT WIN Dekat Sekolah Tidak Mengganggu Pembelajaran, Malah Bermanfaat Untuk Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Humas PT WIN, Kasmaruddin. (Foto: Hasrul/KR)
Humas PT WIN, Kasmaruddin. (Foto: Hasrul/KR)

KOLOMRAKYAT.COM: KONSEL – Menyikapi informasi yang beredar di publik melalui media tentang aktivitas penataan lahan di area kawasan izin usaha pertambangan PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) di dekat sekolah SDN 12 Laeya, Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, mengganggu proses belajar mengajar di sekolah itu, manajemen perusahaan, pemerintah desa, hingga guru angkat bicara.

Tudingan tersebut dianggap tidak benar adanya atau tidak mengganggu sekolah, justru memberikan manfaat positif kepada masyarakat setempat.

Humas PT Wijaya Inti Nusantara (WIN), Kasmaruddin, mengatakan informasi tentang adanya gangguan terhadap aktivitas pembelajaran di SDN 2 Laeya akibat penataan lahan oleh perusahaan PT WIN itu tidak benar adanya, karena perusahaan melakukan aktivitas itu pada saat jam pembelajaran selesai atau pulang sekolah murid.

“Aktivitas perusahaan itu dilakukan setelah pulang sekolah, jadi tidak ada yang mengganggu aktivitas pembelajaran, tidak seperti informasi yang berkembang,” katanya, Jumat (24/1/2025).

Dia mengungkapkan, aktivitas penataan lahan itu juga dilakukan karena atas permintaan pemilik sah lahan tersebut. Dan bukan dalam area lahan sekolah. Jaraknya dengan sekolah pun cukup jauh sekira 100 sampai 70 meter dengan area penataan lahan PT WIN.

“Lokasi penataan lahan itu ada di samping sekolah, persis di belakang rumah pemukiman warga, bukan di dalam area sekolah. Kami juga sudah sampaikan kepada operator alat perusahaan jangan beraktivitas kalau sedang ada anak sekolah atau pembelajaran di sekolah,” ungkapnya.

Kasmaruddin juga menyampaikan, terkait dengan penataan atau revitalisasi sungai di area dekat sekolah dilakukan, juga atas permintaan masyarakat melalui pemerintah desa karena sungai yang sempit menjadi penyebab terjadinya banjir dan air meluap hingga ke jalan dan pemukiman warga, dikala hujan deras.

Baca Juga :  Kepala Desa Labuan Beropa Bantah Tudingan Penyelewengan Dana Desa

“Kepala desa membuat proposal dan mengajukan kepada PT WIN untuk dilakukan revitalisasi memperluas dan meluruskan sungai yang berkelok-kelok di belakang sekolah itu karena sering terjadi banjir kalau musim hujan tinggi atau deras, jadi kami dengan senang hati membantu menggali untuk meluruskan dan memperlebar dungai itu,” terangnya.

“Perlu diketahui bahwa kami tidak merusak sungai, hanya membantu masyarakat mengatasi permasalahan banjir, atas permintaan masyarakat melalui proposal. Ini juga sebagai bentuk komitmen PT WIN untuk membantu masyarakat di sekitar lingkar perusahaan,” tambah Kasmaruddin.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Guru SDN 12 Laeya, Nur Aida, mengatakan tidak mengetahui persis kalau ada aktivitas perusahaan pertambangan di sekitar sekolah karena tidak kedengaran alat berat atau semacamnya. Sehingga tidak ada yang mengganggu aktivitas proses belajar mengajar di sekolah tempat mengajarnya.

“Selama proses pembelajaran kami tidak pernah mendengar alat yang beroperasi atau bising di telinga, malah yang ada suara anak-anak saja yang ribut saat pelajaran berlangsung. Apakah ada pekerjaan di belakang atau apalah, jadi kami merasa tidak terganggu,” ujarnya, kepada awak media ini saat dikonfirmasi via telepon WhatsApp, Jumat (24/1/2025).

Aida bilang, seandainya dalam proses belajar mengajar sementara berlangsung, ada aktivitas alat berat yang kedengaran dan mengganggu atau bising di telinga, maka sudah pasti guru-guru atau kepala sekolah lah yang lebih dulu datang menegur. Tapi kenyataannya tidak ada yang mengganggu. Aman-aman saja proses pembelajaran di sekolah.

Selain itu, guru kelas ini juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah tidak bisa melarang aktivitas perusahaan, pasalnya aktivitas perusahaan berada di luar area sekolah.

Baca Juga :  Tingkatkan Sektor Pertanian Konawe, Pj Bupati Konawe Audiensi Dengan Mentan RI

“Mungkin pekerja itu beraktivitas nanti pulang sekolah anak-anak atau sore hari baru ada, karena kami tidak dengar. Lagi pula kami tidak punya hak untuk melarang mereka atau ikut campur soal itu karena itu di luar area sekolah,” imbuhnya.

*Penataan Lahan Berdampak Positif kepada Masyarakat*

Penataan sungai di belakang sekolah SDN 12 Laeya yang dilakukan oleh perusahaan PT WIN dengan harapan bisa mengatasi permasalahan banjir di wilayah itu, selama ini sering dikeluhkan oleh masyarakat.

Pak Ocas, masyarakat yang bermukim di sekitar area sungai mengatakan, jika hujan deras turun rumahnya seringkali menjadi sasaran korban luapan air yang tidak bisa tertampung dalam badan sungai. Sehingga menurut dia, perluasan dan memperlurus aliran sungai yang berkelok-kelok bisa mengatasi keluhannya selama ini.

“Sebenarnya dari dulu satu ji yang kita minta kalau sudah ada aktivitas perusahaan, supaya dipindahkan ini kali atau sungai karena inilah penyebabnya banjir kalau hujan deras, apalagi kalau sudah ada banjir kiriman dari atas, pasti air sungai meluap ke jalan,” ujar Ocas.

Dia menceritakan, sejak dulu akibat sungai yang tidak tertata seringkali ada ular yang berukuran besar memasuki rumah kediamannya. Hitungannya sudah tiga kali ular masuk di kediamannya dan memangsa ayam ternak. Dugaannya, ular itu ikut terbawa arus sungai dikala hujan.

“Jadi kalau saya pribadi, meskipun saya tidak bekerja di perusahaan ini, tapi dengan diperbaikinya ini sungai sangat bermanfaat sekali, karena dua jam saja hujan lebat (intensitas hujan) pasti meluap dan banjirmi. Makanya saya bersyukur sekali dengan adanya perbaikan kali ini. Soalnya lain ini modelnya ini kali letter S, itum gampang penuh kalau hujan deras,” akunya sembari tersenyum.

Baca Juga :  Ekspos 100 Kerja Pj Bupati Konawe Disampaikan ke Kemendagri

Kepala Desa Torobulu, Nilham, menjelaskan program revitalisasi kali atau sungai ini memang menjadi permintaan masyarakat karena seringkali terjadi luapan air sampai di bahu jalan ketika hujan deras, disebabkan posisi kali yang berkelok-kelok.

“Sehingga dari segi manfaat kami pemerintah desa melihat ini sangat bagus dan bermanfaat, makanya kami minta bantuan dari perusahaan kebetulan juga mereka punya alatnya, supaya bisa meluruskan yang berkelok-kelok itu dan tidak ada lagi luapan air kalau hujan deras,” jelasnya.

Dia bahkan berharap, perusahaan bisa memfasilitasi pembuatan talud atau tanggul penahan longsor kalau itu memungkinkan, supaya lebih aman lagi, secara berkelanjutan.

“Lebih bagus lagi sebenarnya kalau di kali itu dibuatkan talud supaya lebih rapi dan lebih aman lagi,” harapannya.

Nilham juga menyinggung terkait adanya aktivitas perusahaan yang mengganggu proses belajar mengajar di sekolah SDN 12 Laeya itu tidak betul berdasarkan informasi yang dihimpun dan peninjauan langsung di sekolah.

“Aktivitas penataan lahan perusahaan itu ada di luar wilayah sekolah, jadi tidak ada yang mengganggu,” pungkasnya.

Pihak perusahaan berharap dengan adanya pemberitaan klarifikasi ini tidak ada lagi pihak-pihak yang menyudutkan PT WIN secara sepihak tanpa mengetahui persis kondisi atau fakta lapangan sesungguhnya, yang hanya dapat menciptakan kegaduhan.

 

 

 

 

 

Laporan: Hasrul Tamrin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!