KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, memimpin langsung Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Dia dengan menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar agenda pembangunan, melainkan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi unggul, sehat, dan berdaya saing.
Gubernur Sultra menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki tekad besar untuk menjadi contoh daerah yang sukses dalam menyelenggarakan program MBG, sekaligus menjadi pilot project kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah.
Ia menegaskan bahwa dirinya memimpin langsung pengawasan program ini karena melihat urgensi dan dampaknya terhadap masa depan bangsa.
“Program Makan Bergizi Gratis ini bukan semata-mata urusan makan. Ini adalah upaya kita bersama untuk membangun generasi emas. Anak-anak kita, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, semua adalah prioritas. Kita ingin mereka tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. Maka dari itu, saya sendiri yang akan memantau langsung progres pelaksanaan program ini di seluruh wilayah,” tegas Gubernur, dikutip dari akun Facebook PPDI Provinsi Sultra, Rabu (4/6).
Dalam arahannya, Gubernur menyampaikan beberapa poin penting. Pertama, ia meminta agar seluruh laporan perkembangan pembangunan dan operasional Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) di kabupaten/kota dikirimkan secara rutin dan terjadwal langsung ke Gubernur setiap minggu. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan di lapangan terpantau secara terstruktur dan tidak mengalami keterlambatan.
“Mulai minggu depan, saya ingin semua laporan progres SPPG masuk setiap minggu ke meja saya. Tidak boleh ada kabupaten/kota yang tertinggal. Kita semua harus serius dan kerja cepat,” ujar Gubernur menegaskan.
Kedua, ia memerintahkan Satgas MBG Provinsi untuk segera mengadakan rapat teknis pemetaan lokasi pembangunan SPPG di seluruh wilayah Sultra. Ia menekankan pentingnya sinkronisasi data pusat dan daerah, khususnya dalam hal validasi jumlah penerima manfaat yang saat ini telah mencapai 705.478 jiwa. Gubernur menegaskan bahwa ketepatan data adalah fondasi utama keberhasilan program.
Ketiga, Gubernur menginstruksikan agar instansi terkait segera melakukan komunikasi intensif dengan Koperasi Merah Putih yang menjadi mitra strategis dalam pengadaan pangan bergizi. Menurutnya, kerja sama dengan koperasi tersebut akan menjamin ketersediaan logistik dan memperkuat rantai pasok pangan lokal.
“Saya ingin Sulawesi Tenggara menjadi contoh, bagaimana sinergi antar lembaga bisa berjalan baik. Kita punya potensi pangan lokal, kita punya semangat gotong royong, mari kita buktikan bahwa kita bisa bergerak bersama demi kebaikan anak-anak kita,” ungkap Gubernur.
Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN RI, Dr. Nyoto Suwigno, dalam paparannya menyampaikan bahwa program MBG menyasar dua kelompok besar yaitu peserta didik dan non peserta didik. Kelompok peserta didik meliputi anak-anak PAUD, siswa SD hingga SMA/SMK/MA, termasuk santri dan siswa SLB. Sementara non peserta didik meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Program ini bertujuan meningkatkan asupan gizi, prestasi belajar, kesejahteraan petani dan UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Deputi juga menjelaskan bahwa setiap SPPG akan dikelola oleh satu kepala SPPG, satu akuntan, satu ahli gizi, dan 47 tenaga penjamah makanan lokal. Semua petugas direkrut secara profesional dan diberi pelatihan sesuai standar nasional.
Dalam sesi diskusi, Gubernur merespons cepat berbagai laporan dari para pihak. Saat mendengar Danlanud Haluoleo telah menyiapkan satu titik lokasi untuk SPPG dengan kapasitas ribuan siswa, Gubernur menyampaikan apresiasi dan meminta percepatan eksekusi. Kepada Kadin Sultra yang telah mengusulkan 51 titik SPPG dan delapan telah disetujui, Gubernur menyatakan dukungannya untuk perluasan titik baru.
Ia juga meminta kepada Kanwil Kemenag agar memastikan tidak ada pihak ketiga yang menarik dukungan di tengah jalan seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Kepada BKKBN Sultra, ia menginstruksikan agar segera melibatkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dalam menyempurnakan data kelompok rentan non peserta didik.
Menutup rapat, Gubernur kembali menggarisbawahi bahwa keberhasilan program MBG akan menjadi cermin keberhasilan seluruh unsur pemerintahan di Sulawesi Tenggara.
“Saya tidak ingin program ini jalan lambat. Kita ini sedang menyelamatkan generasi bangsa. Ini program besar. Saya minta semua OPD, kabupaten/kota, instansi vertikal, semua bersinergi. Saya ingin ini menjadi warisan terbaik kita untuk anak-anak Sultra,” pungkasnya dengan penuh semangat.
Dengan komando langsung dari Gubernur, komitmen kuat seluruh pemangku kepentingan, serta dukungan penuh dari Badan Gizi Nasional, Provinsi Sulawesi Tenggara kini berada di garis terdepan dalam mewujudkan suksesnya Program Makan Bergizi Gratis.
Editor: Hasrul Tamrin