KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Menjalin keakraban demi terwujudnya Pelabuhan Nusantara dan Pangkalan Perahu aman, nyaman, dan tertib, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IIA Kendari dan PT Pelindo Regional Sulawesi menyapa Pedagang Nusantara Kendari, pada Sabtu, 22 September 2024 sore.
Pertemuan ketiga belah pihak ini dilakukan imbas dari kejadian penendangan pegang yang berjualan di wilayah dekat kapal oleh oknum petugas KSOP Kendari. Sekaligus untuk merajut asa. Juga untuk merencanakan perubahan rute baru, pintu masuk dan keluar penumpang di Pelabuhan Nusantara Kendari.
Pada pertemuan itu, juga disepakati penempatan pedagang di kawasan Pelabuhan Nusantara. Pedagang tidak diizinkan lagi berjualan di atas kapal maupun di sekitar kapal. Hanya di jalur pintu masuk dan keluar penumpang. Rencana ini dilakukan untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Kepala KSOP Kelas IIA Kendari, Capt. Rahman, menjelaskan pertemuan dengan para pedagang di pelabuhan sudah lama direncanakan, untuk mendiskusikan solusi terkait rute penumpang dan lokasi berjualan para pedagang, dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru 2025.
“Kami mempersiapkan pelabuhan lebih awal dari segi pelabuhan maupun kapalnya. Selain pemeriksaan kapal, kami juga memperbaiki fasilitas pelabuhan dan melakukan penataan untuk menjaga ketertiban,” ujar Capt. Raman.
Dikatakan, namun demikian, sebelum adanya perubahan jalur atau rute pelabuhan dari Pelindo, KSOP mengharapkan agar semua pihak yang terlibat dalam unsur kepelabuhan bisa diminta pendapat dan pandangannya.
“Supaya nanti pada saat dirubah semua berjalan dengan baik, dan tida ada pihak-pihak yang merasa dirugikan,” pintanya
Terminal Head PT Pelindo sekaligus General Manager, Herianto, menyatakan bahwa penataan ini sudah direncanakan sejak lama dan memang Pelabuhan Nusantara perlu ada penataan. Namun, sebelum diterapkan, Pelindo ingin memastikan seluruh pihak terkait, khususnya para pedagang, memahami dan menyetujui perubahan tersebut.
“Sebenarnya sudah lama ingin kita tata, tapi KSOP mengingatkan jangan dulu ada penataan, kita harus koordinasi dulu, menyapa dulu semua para pedagang, ina-ina yang ada di pelabuhan, supaya pada saat pelaksanaan program penataan itu sesuai dengan rencana dan tidak ada kendala,” umbarnya.
Haryanto bilang, penataan ini merupakan bagian dari program Pelindo bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan ketertiban bagi semua pihak yang terlibat. Salah satu bentuk penataan yang akan dilakukan itu adalah jalur masuk dan keluar penumpang nantinya akan dipisah agar tidak terjadi tabrakan arus antara penumpang yang naik dan penumpang turun, supaya tidak terjadi kemacetan.
“Jadi nantinya, penumpang yang naik dan turun itu melalui Ina-ina (jalur penjual,red) supaya bisa membeli atau belanja kebutuhan saat berada di atas kapal. Penjual juga laku jualannya. Sehingga demikian, harapannya kami dengan penataan itu tidak ada lagi penjual yang berjualan di atas kapal,” bebernya.
Dia menegaskan, sesungguhnya berdasarkan regulasi Kementerian Perhubungan di area kapal itu tidak dibolehkan ada penjual. Pasalnya, jika terjadi insiden atau kecelakaan, apalagi sampai ada yang sakit dan meninggal di area kapal menjadi tanggung jawab Pelindo dan KSOP Kendari.
“Nah, itu yang kami tidak harapkan. Jadi di sini (kawasan kapal) harus steril. Semua butuh keterlibatan, dukungan,dan kerja sama semua pihak,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Kendari, Capt. Rahman, juga menegaskan dan mengharapkan agar tidak ada lagi aktivitas penjualan atau jual beli di area kapal maupun diatas kapal.
“Jadi melalui penataan itu, bagaimana caranya untuk mengakomodir kepentingan para penjual, baik yang sudah lama berjualan maupun hanya sesekali atau momen kedatangan dan keberangkatan kapal. Kami minta Pelindo fasilitas semua itu, jadi mereka bisa punya tempat dan tidak menjual lagi di kapal,” pungkasnya.
Laporan: Hasrul Tamrin