Muna

Bupati Muna Mengikuti Haroa Qunut di Masjid Keraton Muna, Begini Filosofinya

557
×

Bupati Muna Mengikuti Haroa Qunut di Masjid Keraton Muna, Begini Filosofinya

Sebarkan artikel ini
Bupati Muna Bachrun Labuta saat mengikuti Haroa Qunut di Masjid Keraton Muna. (Foto: LM Nur Alim/KR)
Bupati Muna Bachrun Labuta saat mengikuti Haroa Qunut di Masjid Keraton Muna. (Foto: LM Nur Alim/KR)

KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Bupati Muna Bachrun Labuta mengikuti Haroa Qunut yang diadakan Imam Masjid Keraton Muna, Kamis (13 Maret 2025) malam.

Bupati Muna Bachrun Labuta mengikuti acara itu didampingi istrinya, Sitti Leomo Bachrun bersama Kepala-kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Acara Haroa Qunut diadakan setelah salat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid Keraton Muna.

Sebagai pemimpin Kabupaten Muna, Bachrun berharap dengan melakukan pembacaan Haroa Qunut dan menyambut malam Lailatul Qadar, Kabupaten Muna bisa semakin aman, tentram, dan pembangunan yang dilakukan secara bersama-sama menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Baca Juga :  Bupati Muna Izinkan Investasi Sawit Tapi Harus Sesuai Aturan dan Menyejahterakan Masyarakat

“Semoga daerah kita bisa terhindar dari marabahaya dan bisa berkembang maju kearah yang lebih baik lagi,” tutur orang nomor satu di Bumi sowite itu.

Hatibino Lawa Imam Masjid Keraton Muna, La Ode Maijila, menjelaskan, Haroa Qunut ini merupakan berdoa dipertengahan Ramadan, haroa khususnya Nabi Muhammad SAW dan Masjid Keraton Muna melaksanakan ini setiap tahun pada setiap pertengahan bulan Ramadan.

Baca Juga :  Bachrun Labuta Bidik Lagi PKB Menjadi Sasaran Kelima untuk Maju sebagai Calon Bupati Muna

“Menurut sejarah, semua yang dilakukan baca-baca di Muna ini memiliki filosofi yang bisa diartikan bahwa pada pertengahan Ramadan, Nabi Muhammad SAW sudah memanggil sahabatnya Abubakar, Usman, Ali. Dengan memanggil sahabatnya, sudah mau membaca qunut. Qunut ini tidak dihebohkan sampai akhir zaman seperti 1 Ramadhan pembukaan puasa karena ini haroa tersendiri Nabi Muhammad SAW,” terang La Ode Maijila usai pembacaan Haroa Qunut.

Baca Juga :  BPN Muna Sosialisasikan Program Sertifikat Elektronik akan Segera Berjalan

Menurutnya, Haroa atau Baca-baca ini sekaligus dengan berdoa untuk malam Lailatul Qadar.

“Lailatul Qadar pada 1 Ramadhan sudah mulai turun tapi menurut sejarah Nabi Muhammad SAW pulang balik, malam ke 27 Ramadhan sampai hatib turun dari mimbar baru kembali ke Sidratul Muntaha menghadap kepada Allah. Apa yang dilakukan umatnya, dari malam 27 Ramadhan sampai hatib turun ke mimbar menyambut malam Lailatul Qadar,” ucapnya.

 

 

 

Laporan: LM Nur Alim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!