KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, di bawah kepemimpinan Bupati Muna Bachrun Labuta, resmi meluncurkan Gerakan Daerah Tanam Jagung untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat, di Desa Wakumoro Kecamatan Parigi, Minggu (1 Juni 2025).
Acara peluncuran ini ditandai dengan penanaman jagung secara simbolis oleh Bupati Muna Bachrun Labuta diikuti oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Muna Ibu Hj. Sitti Leomo Bachrun, Sekda Muna Eddy Uga, Ketua DPRD Muna Muhammad Rahim, Kepala-kepala OPD, pimpinan Forkopimda, Kepala Desa, Penyuluh pertanian dan kelompok-kelompok tani yang berada di Kecamatan Parigi.
Mantan Anggota DPRD Muna, Mahmud Muhammad, tokoh masyarakat Kecamatan Parigi merasa bersyukur dengan hadirnya program Pemkab Muna ini karena bisa memproduktifkan kembali lahan di wilayahnya yang tidak difungsikan begitu lama.
“Lahan yang tertidur sudah 40 tahun tidak dikelolah, akan bangkit dengan hadirnya program penanaman Jagung Kuning. Sudah lama kami berdiskusi dengan pemerintah untuk menghidupkan kembali lahan ini dan hari ini bisa dimulai semoga ke depan bisa berlanjut seterusnya,” kata Mahmud dalam sambutannya diacara itu, di Labotoro Desa Wakumoro.
Menurutnya, banyak lahan di wilayah Kecamatan Parigi yang butuh sentuhan pemerintah sehingga bisa produktif kembali.
“Masih banyak lahan yang belum tersentuh sehingga bisa diperhatikan untuk bisa membantu kebutuhan petani. Semoga bisa menjadi pilot project (proyek percontohan) pengembangan ketahanan pangan dan petani bisa bekerja sama dengan sentuhan teknologi,” ucapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Muna, La Ode Anwar Agigi, mengungkapkan program tanam Jagung ini sebagai wujud dari visi misi Bupati Muna Bachrun Labuta bersama wakil Bupati Muna La Ode Asrafil Ndoasa.
“Ini adalah pesan Bupati Muna untuk menghidupkan lahan pertanian sekitar 70 ribu hektare dengan perluasan areal tanam dan intensifikasi. Maka dari itu, berhubungan dengan petani lahan dan pasar maka akan dikelolah oleh koporasi untuk memenuhi kebutuhan yang layak untuk makanan dan minuman,” ungkapnya.
“Kita akan menjadikan Muna sebagai sentral Jagung kualitas eksport di Sultra,” sambungnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Muna agar seluruh lahan tidurnya didaftarkan di Dinas TPHP sehingga pemerintah bisa memprogramkan rencana produktifitas lahan petani.
Ptl. Kepala Dinas Tanamam Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra, Prof. Muhammad Taufik, hadir dalam acara itu mengutarakan rasa apresiasinya atas langkah yang dilakukan Pemkab Muna bersama Dinas TPHP yang bergerak cepat dalam percepatan penanaman Jagung.
“Provinsi baru merencanakan, Muna sudah melakukan gerakan yang dimulai hari ini. Produktivitas lahan kita baru 3,3 ton per hektar sementara potensinya bisa mencapai 10 ton per hektar, ini yang harus ditingkatkan,” tuturnya.
Ia menyatakan, Pemprov mendungkung penuh program ini karena selaras dengan visi misi Gubernur Sultra Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Hugua dalam mewujudkan 100 hari kerjanya.
“Untuk mendukung produktivitas lahan, maka Pemprov akan memberikan bantuan benih untuk 130 hektar dan bantuan Alsintan. Untuk mendukung produktivitas lahan, maka gubernur akan menyerahkan bantuan 840 juta dan hari ini diawali bantuan benih dalam rangka 100 hari program Gubernur ASR,” ucapnya.
“Kita berharap akan terjadi peningkatan produktifitas lahan secara signifikan baik di Muna maupun secara umum di Sultra,” tambahnya.
Dirinya menyayangkan Jagung Sultra hanya menghasilkan 133 ribu ton pertahun kalah dengan Provinsi Gorontalo 1 juta ton pertahun yang wilayahnya lebih luas dari Sultra.
“Ini harus menjadi penyemangat kita untuk berbenah dan harus kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan propinsi dalam meningkatkan produksi jagung Sultra,” cetusnya.
Sementara iti, Bupati Muna Bachrun Labuta, meyakini bahwa program pertanian, perikanan dan peternakan menjadi program unggulan dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Muna.
“Kalau pertanian kita bisa terkelola dengan bagus, maka saya yakin masyarakat akan sejahtera, tentu pengelolaan pertanian dilakukan dengan sistem industrialisasi dan dikelola secara profesional,” kata Bachrun.
Dirinya bersyukur dan berterima kasih terhadap pemerintahan sebelumnya yakni kepada Bupati Muna Bapak LM Rusman Emba sapaan akrab RE yang telah membangun pabrik Jagung di Desa Bea, sebab dengan pabrik yang ada maka hasil pertanian Jagung bisa dikelola melalui pabrik sehingga bisa menghasilkan nilai tambah yang bisa menjanjikan kesejahteraan bagi petani.
“Olehnya itu saya imbau masyarakat untuk mari bersama-sama kita tingkatkan produksi Jagung kuning di daerah, sebab daerah kita ini tidak memiliki potensi tambang seperti di wilayah daratan (Provinsi Sultra). Potensi lahan yang luas bisa kita manfaatkan untuk menanam Jagung Juning dan tidak dibiarkan menjadi lahan yang tidak produktif,” tutup orang nomor satu di Bumi Sowite itu.
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin