KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Bupati Muna Bachrun Labuta melakukan audiensi dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang bertempat di ruang kerja Dirjen, Kamis (8 Mei 2025).
Dalam pertemuan itu, bupati membahas tentang program ketahanan pangan berkelanjutan dan menyejahterakan serta mendukung pengembangan wilayah cepat tumbuh melalui pengembangan komoditas pangan, yaitu Jagung dan Padi.
Bupati Muna Bachrun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Pertanian dan Dirjen Tanaman Pangan atas segala bantuan dan perhatian selama ini untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Muna dalam membangun sektor pertanian.
“Kita berharap agar terus terbangun sinergi program dan kegiatan serta dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian,” kata Bachrun dalam keterangan persnya, Sabtu (20/5/2025).
Dalam pertemuan itu juga, orang nomor satu di Bumi Sowite itu menyampaikan gagasan, laporan, dan usulan dalam pergerakan pembangunan pertanian, khususnya di sub sektor tanaman pangan, yaitu sektor pertanian, peternakan dan perikanan akan menjadi motor penggerak perekonomian daerah sekaligus berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan kerja serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Muna.
“Penting sekali untuk mensinergikan program dan kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,” ungkapnya.
Dia menerangkan, Kabupaten Muna merupakan wilayah kepulauan dengan wilayah utama Pulau Muna dengan garis pantai 337 kilometer dan memiliki luas daratan seluas 205.769 hektar.
“Khusus di sektor pertanian, daerah ini memiliki potensi lahan pertanian seluas 103.322 ha (50,21%) dan masih banyak terdapat lahan tidur sebagai akibat rendahnya kemampuan sumberdaya masyarakat dalam mengolah lahan,” terangnya.
Ia melanjutkan, sektor pertanian, khususnya sub sektor tanaman pangan akan fokus pada beberapa komoditas, yaitu Jagung dan Padi dan pada aspek regulasi guna mendukung pembangunan sektor pertanian. Kabupaten Muna telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2022 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Bachrun menuturkan, terkait pengembangan komoditi padi, pada tahun 2016 dan tahun 2022 di Kabupaten Muna oleh Pemerintah Pusat/Kementerian Pertanian dengan alokasi APBN melaksanakan kegiatan Survey Investigasi Desain (SID) dengan luas desain 4.421,70 hektar.
“Luas SID yang sudah digunakan cetak sawah 516 hektar sehingga sisa SID seluas 3.905,70 hektar sehingga diharakan agar Kabupaten Muna mendapatkan juga alokasi cetak sawah baru lagi,” pintanya.
Dia menambahkan, terkait penanganan gabah dan prosesnya menjadi beras, maka pada tahun 2022, Kabupaten Muna mendapatkan bantuan RMU skala kecil dari DAK Kementerian Pertanian yang dikelola oleh salah satu Kelompok Tani dan sampai saat ini tetap melakukan penyerapan gabah kering panen petani.
“Kemudian pada tahun 2023 melalui APBD II dibangunkan fasililitas mesin dryer kapasitas 5 ton, lantai jemur dan gudang, sehingga saat ini Kelompok Tani tersebut telah membangun kemitraan dengan PERUM BULOG dalam menyerap gabah kering panen dengan harga Rp. 6.500,-/kg dan memproduksi beras sehat/tanpa bahan pengawet,” ujarnya.
Dirinya menyatakan, dalam penanganan komoditas jagung pada sektor hilir sejak tahun 2023 melalui APBD II, Kabupaten Muna telah memiliki fasilitas sarana prasarana pasca penen/hilirisasi jagung terintegrasi yang dapat melakukan pelayanan standarisasi mutu jagung sesuai SNI Jagung dan dapat melakukan penyimpanan jagung sebanyak 1.500 ton.
“Saat ini tengah melakukan pelayanan standarisasi mutu dan penyimpanan atas serapan jagung petani oleh PERUM BULOG Cabang Muna dengan harga Rp. 5.500,-/kg pipilan kering,” cetusnya dihadapan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
Bachrun menyatakan, bahwa telah memiliki dokumen road map pengembangan komoditas unggulan jagung di Kabupaten Muna periode 2025 – 2030 dengan visi industrialisasi jagung sebagai motor penggerak peningkatan PDRB, ketahanan pangan, pengendalian inflasi, perluasan lapangan kerja, peningkatan PAD dan kesejahteraan masyarakat.
“Pada tahun ini 2025 meskipun ditengah keterbatasan fiskal daerah, kami mengalokasikan anggaran melalui APBD II sebesar 3,6 milyar untuk kegiatan upaya khusus perluasan areal tanam jagung pada lahan tidur seluas ± 200 hektar dengan menerapkan konsep bapak angkat dan prioritas memproduksi jagung untuk tujuan pemenuhan kebutuhan industri makanan dan minuman yang berbahan baku jagung serta pakan ternak sehingga butuh dukungan untuk perluasan arel tanam jagung, yang potensi pengembangannya masih cukup luas, sebesar 61.730.700 hektar,” terangnya.
Atas gambaran situasi dan kebutuhan program, Bupati Muna menyampaikan usulan, antara lain kegiatan cetak sawah seluas 461 hektar, perluasan areal tanam jagung (kegiatan pembukaan lahan baru) seluas 2.000 hektar, penggiling padi/RMU kapasitas 3 ton/jam sebanyak 1 unit, Traktor Roda 4 sebanyak 25 unit, Traktor Roda 2 sebanyak 10 unit, Combine Harvester Padi 3 unit, Pengering Jagung/Dryer Jagung kapasitas 5 ton 2 unit, Pemipil Jagung 10 unit, Excavator PC 200, 2 unit.
Menanggapi usulan Bupati Muna, maka Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Dr. Yudi Sastro, SP, MP memberikan tanggapan, mendukung Pemerintah Kabupaten Muna dalam mengambil peran penting dalam upaya khusus memproduksi jagung dengan spesifikasi food grade karena kebutuhan dalam negeri sangat tinggi dan hampir 100 persen impor apalagi telah didukung dengan fasilitas penanganan pasca panen.
“Terkait upaya produksi jagung dengan spesifikasi food grade akan ditindaklanjuti bersama tim Kementan untuk menyusun roadmap/rencana aksi dan memposisikan Kabupaten Muna sebagai lokasi percontohan,” ucapnya.
“Semua usulan akan menjadi bahan pertimbangan, terutama yang berkaitan langsung dengan upaya percepatan pencapaian ketahanan pangan berkelanjutan,” sambungnya.
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin