KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) ke II Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) dijadwalkan bakal diselenggarakan di Sulawesi Tenggara pada Jumat s.d Senin, 27-30 September 2024 di salah satu hotel di Kendari.
Sesuai agenda, musyawarah nasional ini akan dihadiri seluruh pengurus DPD Kesthuri se- Indonesia, dengan masing-masing perwakilan atau utusan 3 orang setiap DPD. Acara pembukaan akak dilangsungkan pada malam 27 September 2024 oleh perwakilan pengurus DPP Kesthuri.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kesthuri Sultra, H. Rahman Rahim, mengungkapkan, dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Mukernas ini panitia pusat mulai hadir di Kendari pada 25 September 2024.
“Sementara peserta mulai hadir pada 26 September dan pada 27 September semua peserta sudah berkumpul di Kendari. Setelah itu langsung pembukaan malam dan pada 28 September full dilaksanakan Mukernas II,” ungkap H. Rahman Rahim saat konferensi pers didampingi dua pengurus DPD lain, yakni Prof. H. Hasmuddin dan H. La Jadi, di Rumah Makan Kampung Wisata, Jumat (20/09/2024).
Adapun tema yang diangkat pada Mukernas ke II ini yakni tentang kesiapan Kesthuri dalam menghadapi tantangan industri perjalanan umrah dan haji di tanah air.
Lebih lanjut, H. Rahman menjelaskan, setelah Mukernas, seluruh peserta akan dijamu makan malam di RM Kampung Wisata. Kemudian besoknya, Minggu (29/9), peserta akan tour di tempat wisata Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
“Karena Kesthuri ini merupakan kesatuan tour, maka kita akan ke Bokori, sekaligus untuk mempromosikan kita punya objek wisata atau alam yang ada di Sultra, khususnya yang dekat dengan Kota Kendari, yaitu Pulau Bokori. Di sana seharian full,” bebernya.
“Setelah dari Bokori malamnya lanjut makan malam lagi di Kampung Bakau dan pada 30 September 2024 semua peserta sudah kembali ke tempat masing-masing,” sambungnya.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua Asita Sultra ini menyampaikan, tema yang diangkat pada Mukernas ini mengamati tantangan baik industri perjalanan umrah dan haji di tanah air, karena industri umrah dan haji ini banyak masalah yang diketahui, seperti pengelolaannya.
“Pasalnya umrah dan haji bicara masalah pengelolaan uang dan jemaah yang jumlahnya besar. Sehingga para pelaku-pelakunya ini betul-betul harus profesional dan kompeten, dikarenakan perjalanan jauh, kurang lebih 12 s.d 13 hari, beda dengan tour paling 2 sampai dengan 3 hari, kemudian tidak berat,” ucapnya.
H. Rahman menambahkan, tujuan dari pelaksanaan Mukernas ini bagaimana membangun sinergitas dan interkoneksi antara sesama pelaku travel perjalanan umrah dan haji di Indonesia, sehingga bisa terwujud pelayanan yang profesional dan kompeten.
“Alhamdulillah baru-baru ini kami dari DPD Kesthuri, baru pulang melaksanakan umrah konsorsium Kesthuri. Jadi kita buat satu paket umrah yang murah, namanya konsorsium DPD Kesthuri Sultra, ini perdana, memberangkatkan 165 jamaah dan alhamdulillah itu sukses,” terangnya.
DPD Kesthuri Sultra berharap kegiatan Mukernas II di Sultra ini bisa berjalan dan terlaksana dengan aman dan lancar sehingga bisa memberikan kesan positif bagi seluruh peserta tentang keadaan dan kondisi di wilayah Sultra.
Laporan: Hasrul Tamrin