KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan uji keterbacaan buku terjemahan di Kabupaten Muna di Gedung Aula Pertemuan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muna, Jumat (11 Oktober 2024).
Ketua Tim Layanan Administrasi Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Razak, mengatakan, program prioritas Balai Bahasa yakni penguatan literasi, perlindungan bahasa, dan sastra daerah. Uji keterbacaan ini bertujuan untuk menyukseskan program prioritas itu.
“Penguatan literasi, akan menyediakan bahan literasi yang bermutu bagi anak didik sesuai dengan sasarannya, sebagai bahan bacaan yang disediakan dan kemudian akan diterjemahkan kedalam bahasa daerah. Melalui bahan bacaan, anak didik bisa mencermati cerita dalam buku tersebut sambil mempelajari bahasa daerahnya,” terang Razak dalam kegiatan itu, Jumat (11/10/2024).
Selain itu, uji keterbacaan buku terjemahan ini dilakukan untuk mendekatkan atau mengajarkan kembali bahasa ibu mereka kepada anak-anak peserta didik sebagai generasi penerus.
Menurut Razak, kegiatan ini untuk memastikan bahan bacaan yang akan didistribusikan nantinya di satuan pendidikan, bisa diterima oleh masyarakat terutama dalam konteks lokal masyarakat Muna.
“Dalam kegiatan ini, kita akan meminta masukan mengenai substansi cerita dan karikatur yang ada dalam gambar tersebut tidak mengandung unsur sara dan sebagainya,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna, Rahmat Raeba, mengucapkan selamat datang kepada rombongan Balai Bahasa Provinsi Sultra.
“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi telah menjalankan program ini di Kabupaten Muna. Alhamdulillah, Balai Bahasa bisa menjalankan program pelestarian budaya dan cerita rakyat. Semoga program ini, bisa berkelanjutan,” tuturnya.
Dirinya menyampaikan, bahwa kegiatan seperti ini, sangat dibutuhkan karena Dikbud Muna sudah mencanangkan kurikulum merdeka belajar di beberapa sekolah lingkup pada lingkup pemerintah Kabupaten Muna.
“Ini program nasional yang perlu didukung, untuk terus diterapkan di sekolah mulai dari PAUD, SD dan SMP se- Kabupaten Muna. Sehingga anak didik harus didampingi untuk menerapkan nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal daerah,” terangnya.
“Nilai luhur bisa memfilter perubahan zaman sehingga anak didik bisa berbudaya, berkarakter dan berprestasi. Ini yang menjadi harapan kita di Dikbud Muna,” tambahnya.
Untuk diketahui, peserta kegiatan ini berasal dari guru-guru, anak didik sekolah atau siswa, orang tua siswa, penulis dan pihak terkait.
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin











