KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Pemerintah Kota Kendari dibawah komando Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran dan Sudirman, terus berupaya mencari solusi terbaik dalam mengatasi persoalan persampahan dan lingkungan hidup yang selama ini menjadi tantangan utama di Kota Kendari yang menjadi ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Salah satu upaya konkret kembali ditunjukkan oleh Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, yang menemui langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, di ruang rapat kementerian, Kamis (22/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Kendari memaparkan secara langsung kondisi penanganan sampah di Kota Kendari yang dinilai masih membutuhkan dukungan, baik dari sisi sarana dan prasarana maupun metode pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R).
“Kondisi pengelolaan sampah di Kota Kendari saat ini memang masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari keterbatasan armada pengangkut, hingga minimnya fasilitas pemilahan sampah di tingkat sumber. Kami juga masih membutuhkan peningkatan kapasitas TPA yang ada agar bisa lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelas Siska, dikutip dari akun media sosial Kominfo Kendari, Jumat (23/5/2025).
Ia juga menambahkan bahwa partisipasi masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah masih perlu ditingkatkan.
“Edukasi dan keterlibatan masyarakat sangat penting, karena persoalan sampah ini tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah. Kami ingin membangun sistem yang partisipatif dan modern, dan itu butuh dukungan penuh dari kementerian,” tambahnya.
Menanggapi paparan tersebut, Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq langsung memberikan instruksi kepada Sekretaris Utama Kementerian LHK untuk segera menyalurkan bantuan sarana dan prasarana TPS 3R untuk Kota Kendari. Ia bahkan menegaskan bahwa Kendari menjadi salah satu daerah prioritas yang akan mendapat perhatian khusus dari kementerian.
“Kendari akan kita dampingi secara langsung dalam pengelolaan TPS 3R dan TPA. Ini menjadi langkah awal memperkuat pengelolaan lingkungan perkotaan,” kata Menteri Hanif.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat produksi sampah di daerah itu pada awal 2025 mencapai 243 ton per hari. Untuk menangani volume sampah cukup besar itu, Kota Kendari hanya memiliki 160 petugas kebersihan setiap hari yang terbagi di 937 titik tempat pembuangan sementara (TPS).
Sementara itu, jumlah armada pengangkut sampah saat ini yang dimiliki Pemerintah Kota Kendari sebanyak 39 unit. Hanya saja, yang efektif digunakan sekira 20 unit, sisanya 19 unit dalam kondisi rusak.
Untuk itu, diharapkan seluruh masyarakat di Kota Kendari dapat mendukung untuk meningkatkan kesadaran dalam memilah sampah sejak dari sumbernya, sehingga sampah-sampah yang dihasilkan itu mudah didaur ulang dan tidak seluruh sampah tersebut berakhir di TPA. Termasuk tertib dalam membuang sampah pada tempatnya.
Pada pertemuan strategis tersebut turut dihadiri Sekretaris Utama Kementerian LHK, serta dari pihak Pemerintah Kota Kendari hadir Pj Sekda, Inspektur Kota Kendari, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kepala Dinas PUPR.
Langkah cepat dan inisiatif Wali Kota Kendari ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah di Kota Kendari dan menjadi model bagi daerah lain di Sulawesi Tenggara. (Adv)
Editor: Hasrul Tamrin