Muna Barat

Tindakan Kericuhan di RSUD Muna Barat Dikecam, Pemda Mubar dan PPNI Tuntut Keadilan

866
×

Tindakan Kericuhan di RSUD Muna Barat Dikecam, Pemda Mubar dan PPNI Tuntut Keadilan

Sebarkan artikel ini
Tampak depan gedung RSUD Muna Barat. (Foto: Ist/KR)

KOLOMRAKYAT.COM: MUNA BARAT – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna Barat (Mubar) bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menangapi video viral kerisuhan di RSUD Kabupaten yang dilakukan oleh keluarga pasien saat mengeluhkan pelayanan medis.

Dalam video yang beredar di sejumlah platform media sosial ditunjukkan beberapa anggota keluarga pasien mengeluhkan pelayanan Ambulance minim di RSUD plat merah itu, hingga melakukan pengrusakan fasilitas rumah sakit dengan membanting kursi, meja, dan melakukan penganiayaan kepada petugas RSUD Muna Barat yang sedang bertugas.

Atas tindakan yang tidak patut dilakukan oleh keluarga pasien tersebut, pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat mengambil langkah hukum dan melaporkan aksi pengrusakan dan penganiayaan tersebut.

Baca Juga :  Disoroti Warga, DLH Muna Barat Hentikan Pembuatan TPA Sampah di Desa Masara

Kepala Dinas Kominfo Muna Barat, Alrahman, menyatakan bahwa pelayanan di RSUD Muna Barat sudah sangat maksimal dalam menangani pasien. Hal ini terbukti dengan banyaknya pasien yang berobat dari dalam maupun luar daerah di RSUD Muna Barat. Sehingga sangat menyayangkan beberapa oknum kelurga pasien yang diduga merusak fasilitas negara dan penganiayaan terhadap petugas RSUD.

Ia menyatakan seharusnya semua permasalahan dan keluhan masyarakat dapat diselesaikan dengan koordinasi yang baik dan tidak perlu melakukan tindakan anarkis.

“Semua masalah itu dapat dikoordinasikan dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman, jangan terburu-buru melakukan tindakan, apalagi tindakan anarkis,” katanya.

Atas insiden yang viral itu, Kepala Dinas Kominfo mengimbau kepada seluruh masyarakat Muna Barat maupun di luar Kabupaten Muna Barat agar tidak terprovokasi dengan video yang beredar di media sosial.

Baca Juga :  Bupati Muna Barat Serahkan Santunan JKM BPJS Ketenagakerjaan Kepada 10 Ahli Waris Pekerja Rentan

“Informasi yang menyatakan bahwa Ambulance di RSUD tidak ada dan tidak memiliki bahan bakar itu tidaklah benar, semua yang disampaikan itu merupakan bahasa profokasi dari keluarga pasien untuk memancing keributan,” terangnya.

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan langkah-langkah hukum agar tidak terjadi lagi kejadian serupa ke depanya.

“Perawat sebagai korban sudah melaporkan dugaan penganiayaan pada kepolisian, pemerintah daerah juga melalui Kabag Hukum akan melaporkan dugaan pengrusakan beberapa aset rumah sakit yang dilakukan oleh keluarga pasien,” tegasnya.

Sementara itu, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Muna Barat mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami oleh para perawat.

Baca Juga :  Resmi Bentuk Koperasi Merah Putih, Desa Santigi Optimis Tingkatkan Ekonomi Rakyat

Sekretaris PPNI Muna Barat, Zakia, menyatakan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum dan tidak bisa dibenarkan.

“Kami merasakan sakit atas perlakuan oknum terhadap perawat. Kami akan menggelar aksi besar-besaran di Polres Muna besok untuk menuntut keadilan bagi para perawat yang menjadi korban,” ujarnya.

Aksi ini menjadi bentuk solidaritas dari para perawat di Muna Barat untuk menjaga keselamatan dan martabat tenaga medis dalam menjalankan tugas mereka.

Zakia berharap hukum dapat menindak tegas pelaku kekerasan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

 

 

Laporan: Taohae
Editor: Hasrul Tamrin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!