KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Halu Oleo(UHO) melakukan edukasi pemanfaatan tanaman Kelor untuk kesehatan di Kelurahan Lapulu, Kota Kendari, Jumat(17/10/2025).
Salah satu topik utama dalam kegiatan edukasi ini yaitu pelatihan pengolahan pangan lokal berbahan dasar daun kelor sebagai Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk mencegah stunting.
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat, Yasnani, mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai salah satu program mahasiswa KKN nya dalam penerapan ilmu di lapangan.
“Kegiatan ini dalam rangka Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo (FKM UHO),” ucapnya.
Ia mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Lapulu, yang merupakan desa binaan FKM UHO pada 27 September 2025 yang lalu.
“Peserta kegiatan terdiri dari ibu balita, ibu hamil, serta remaja, dan dilaksanakan di Kantor Kelurahan,” ungkapnya.
Tri Amelia Nur, salah satu peserta KKN-T sekaligus pemateri kegiatan, menjelaskan bahwa daun kelor atau Moringa Oleifera memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi.
“Daun kelor mengandung vitamin C lebih banyak dibanding jeruk, vitamin A sepuluh kali lebih banyak dari wortel, serta kalsium yang lebih tinggi dibanding susu. Selain itu, kandungan zat besinya 25 kali lebih tinggi dari bayam dan proteinnya sembilan kali lebih banyak dari yogurt,” jelas Tri Amelia Nur.
Ia menjelaskan bahwa pemilihan daun kelor dan ikan tuna sebagai bahan utama bukan tanpa alasan.
“Daun kelor mudah ditemukan di pekarangan rumah maupun pasar, sementara ikan tuna banyak tersedia karena Kelurahan Lapulu merupakan wilayah pesisir yang kaya hasil laut,” katanya
“Kombinasi keduanya diolah menjadi nugget dan puding kelor yang diharapkan dapat diterima anak-anak yang biasanya kurang menyukai sayuran karena rasa khasnya,” lanjutnya.
Tri Amelia mengatkan sebelum sesi praktik, mahasiswa terlebih dahulu memberikan penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang dan cara mencegah stunting.
“Tujuannya agar para ibu lebih kreatif dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi menu yang disukai anak-anak. “Kami ingin ibu-ibu termotivasi untuk berinovasi dalam membuat makanan bergizi yang disukai anak-anak, terutama bagi balita yang berisiko stunting,” ujarnya.
Ia berharap keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai langkah preventif dalam mencegah stunting khsusunya di Kel Lapulu Kota Kendari.
Editor: Hasrul Tamrin











