Kolom Sultra

Kepala PPS Kendari Syahril Abd. Rauf Dilantik jadi Direktur Pada Ditjen Perikanan KKP

103
×

Kepala PPS Kendari Syahril Abd. Rauf Dilantik jadi Direktur Pada Ditjen Perikanan KKP

Sebarkan artikel ini
Kepala PPS Kendari Dr. Syahril Abd Raup, ST., M.Si (kedua dari kiri) saat dilantik jadi Direktur Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Ditjen Perikanan Tangkap KKP. (Foto: IST/KR)

KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Kepala PPS Kendari Dr. Syahril Abd Raup, ST., M.Si dilantik jadi Direktur Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia oleh Menteri Ir. Sakti Wahyu Trenggono di Jakarta, pada Kamis, 27 Maret 2025.

Syahril Abd. Raup, merupakan Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari sejak Tahun 2022.

Sebelum menjabat di PPS Kendari, Syahril mengemban tugas sebagai Koordinator Pemantauan dan Analisis Sumberdaya Ikan, Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap dari Tahun 2020 hingga 2022.

Beliau merupakan lulusan dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 1999, Magister Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor (IPB) di Tahun 2004 dan meraih gelar Doktor pada Tahun 2025 Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selama menjabat sebagai Kepala Pelabuhan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, Syahril Abd. Raup telah menciptakan beberapa inovasi diantaranya Gate Otomatis di pas masuk pelabuhan dan control room penangkapan ikan terukur yang merupakan Langkah persiapan untuk menuju PIT.

Baca Juga :  Anggota DPRD Sultra Soroti Tumpahan Kimia PT DSSP di Desa Tanjung Tiram, Minta Perusahaan Tanggung Jawab

Beberapa penghargaan yang diterima PPS Kendari selama kepemimpinan Syahril diantaranya peringkat 1 untuk kategori unit pelaksana teknis pusat terbaik dalam implementasi log book penangkapan ikan Tahun 2023. Apresiasi kehumasan sebagai unit pelaksana teknis (UPT) DJPT dengan konten media sosial terkreatif.

Hari ini Syahril dilantik oleh Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan, salah satu direktorat di DJPT KKP. Posisi yang diduduki Syahril sesungguhnya bukan posisi baru sebab sebelumnya, Syahril pernah menjabat sebagai Plt. Dikrektur PSDI di Tahun 2018.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, saat melantik pejabat eselon I dan II, pada Rabu (19/3), meminta para pejabat segera menunjukkan kinerja dan inovasi dalam menjalankan program ekonomi biru.

Baca Juga :  Kolaborasi Lanud Haluoleo Kendari Dengan Kadin Sultra Salurkan Makan Siang Bergizi Gratis

Dia bahkan memberi waktu tiga bulan kepada para pejabat yang dilantik untuk menunjukkan kinerja, dan akan melakukan evaluasi atas kinerja tersebut.

“Saya katakan, mohon maaf, saudara-saudara yang terpilih bukan berarti sudah fix di sini, tidak. Dalam tiga bulan saya akan terus melakukan evaluasi, untuk kemudian kita mencapai target-target yang secara bersama telah kita tentukan, menjadikan KKP berkontribusi, memberikan sumbangsih nyata dan besar pada negara dan masyarakat,” ungkapnya, dikutip dari laman kkp.go.id.

Adapun tolak ukur keberhasilan yang menjadi prioritasnya yakni terciptanya banyak lapangan kerja baru di sektor kelautan dan perikanan bagi masyarakat. Lalu pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dan ukur peningkatannya, serta menambah penerimaan negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Tahun ini KKP berhasil menorehkan PNBP lebih dari Rp 2 triliun.

Menurut Menteri, dengan sudah ditetapkannya program ekonomi biru sebagai road map pengelolaan sektor kelautan dan perikanan, seluruh unit kerja di KKP bisa lebih terarah dalam bekerja.

Baca Juga :  Puluhan Nelayan di Kendari Tolak Kebijakan Pusat Penerapan VMS Karena Menyusahkan

Program ekonomi biru yang dimaksud yakni perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya berkelanjutan di darat, pesisir dan laut, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.

“Kereta ini harus berubah menjadi kereta cepat, bukan lagi kereta yang jalannya lambat, kemudian pas belokan pelan. Ini tergantung dari masinis dan perangkat yang ada di dalam. Jadi saya minta semuanya fokus bekerja. Keluar dari ruangan ini, semuanya mulai merancang dan berpikir bagaimana mengakselerasi seluruh program atau bagaimana mendesain program agar masing-masing unit bekerja dengan hasil maksimal. Kalau saya lihat tidak siap, siap-siap bergeser,” pungkasnya.

 

 

Editor: Hasrul Tamrin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!