BaubauKesehatan

Kadis Kesehatan Baubau: Selama Juni 2024, 95,65 Persen Balita di Baubau Terjaring ISPS

499
×

Kadis Kesehatan Baubau: Selama Juni 2024, 95,65 Persen Balita di Baubau Terjaring ISPS

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023. (Foto: IST/KR) 

KOLOMRAKYAT.COM: BAUBAU – Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 menunjukkan trend angka stunting yang cenderung menanjak hampir di seluruh Indonesia, baik di level provinsi, maupun kabupaten dan Kota. Tidak terkecuali di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Angka nasional hanya turun 0,1 persen dari 21,6 persen (SSGI, 2022) ke 21,5 persen (SKI, 2023). Khusus untuk Provinsi Sulawesi Tenggara angka stunting mengalami kenaikan dari 27,7 persen (SSGI, 2022) menjadi 30 persen (SKI, 2023). Praktis hanya 6 kabupaten/kota dari 17 kabupaten/kota se- Sultra yang mengalami penurunan angka stunting yaitu Kabupaten Muna, Muna Barat, Konawe, Konawe Kepulauan, Bombana dan Buton Tengah. Kota Baubau sendiri mengalami kenaikan dari 26 persen (SSGI, 2022) menjadi 29,7 persen (SKI, 2023).

Angka Balita Stunting yang tampak pada data adalah hasil pengukuran berdasarkan kunjungan balita (0-59 bulan) di Posyandu dengan indikator tinggi badan/panjang badan terhadap umur. Data tersebut bersumber dari lap E-PPGBM Pusk yang merupakan data mentah yang perlu ditegakkan kepastiannya melalui rujukan dan diagnosa dokter.

Baca Juga :  Optimalkan Perlindungan Pekerja, Pemerintah Terbitkan PP JKP dan JKK BPJS Ketenagekerjaan

Secara umum, banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan balita dan penambahan tinggi/panjang badan Balita, salah satunya tergantung pada kondisi saat pengukuran dilakukan, misalnya ada tidaknya penyakit yang diderita saat itu, penyimpangan pengukuran, misalnya bayi dalam kondisi menangis/tidak nyaman/berontak dan lain-lain, hasilnya akan beda dengan bayi dalam keadaan tenang.

Oleh karena itu, kondisi hasil pengukuran bayi akan sangat bervariasi dari bulan ke bulan dan hampir di semua pengukuran dan penetapan balita stunting data kumulasinya pasti fluktuatif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, dr Lukman, Sp.PD, membenarkan bahwa point utama dalam penetapan presentase stunting suatu daerah adalah persentase total balita (0-59 bln) yang diskrining.

Baca Juga :  Tegas dalam Penanggulangan Penyakit Menular, PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan ADINKES 2024

“Sebelum Juni 2024 angka stunting fluktuatif diangka plus minus 8 persen, dengan total Balita yang diukur adalah kurang dari 75 persen, namun di Juni 2024 adalah 9 persen. Perlu diingat bahwa di bulan Juni dilakukan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS) dimana total balita yang diukur sampai 95,65 persen. Dengan kata lain, angka stunting naik karena angka balita yang diskrining/diukur juga mengalami kenaikan yang signifikan,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (26/07/2024).

Dikatakannya, selama ini banyak sasaran balita yang tidak terskrining karena tidak ke Posyandu. Angka target nasional stunting sesuai RPJMN 2019-2024 adalah maksimal 14 persen dan angka stunting Kota Baubau saat ini masih jauh dibawah itu, artinya masih sesuai target nasional, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa pemerintah kota Baubau saat ini dianggap gagal menangani persoalan Stunting.

Baca Juga :  Satya JKN Award 2025: Wujud Gotong Royong Bangsa Lindungi Pekerja

Menurut dia, hal yang dilakukan ke depan adalah balita dengan masalah gizi (BB tidak naik, BB kurang, gizi kurang) yang rawan di jaga agar jangan menjadi Balita Stunting baru. Di lain sisi, Balita Stunting diintervensi agar keluar dari status stunting.

“Hal yang dilakukan melalui aksi konvergensi dalam bentuk intervensi spesifik dan sensitif. Misalnya pemberian PMT lokal sebagai edukasi gizi balita sesuai status gizinya masing-masing, tata laksana penyakit penyerta, rujukan stunting dan tata laksanan dengan PKMK dan PKGK, edukasi gizi serta stimulasi deteksi dan intervensi deteksi tumbuh kembang balita di Posyandu yang disertai dengan perluasan kunjungan balita di terskrining di Posyandu,” terang Kadis Kesehatan.
***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!