Ekobis

BI Sultra Gencarkan Edukasi Ekonomi Syariah, Libatkan GenBI

110
×

BI Sultra Gencarkan Edukasi Ekonomi Syariah, Libatkan GenBI

Sebarkan artikel ini
(Foto: Hasrul/KR)

KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPW BI) Sulawesi Tenggara terus gencar melakukan edukasi ekonomi dan keuangan syariah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.

Kali ini, BI Sultra kembali mengedukasi ekonomi dan keuangan syariah dengan melibatkan Generasi Baru Indonesia (GenBI) dari komisariat Universitas Halu Oleo, IAIN Kendari, dan STIE 66 Kendari yang berlangsung di Aula Bank Indonesia (BI) Kendari, Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di kalangan generasi muda dan secara umum di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Baca Juga :  Telkomsel Bersama Komdigi Lanjutkan Uji Coba Registrasi Pelanggan Berbasis Biometrik untuk Perkuat Keamanan Ekosistem Digital

Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra, Aji, mengungkapkan bahwa ekonomi syariah kini berkembang pesat di berbagai negara, termasuk Amerika, Eropa, dan Inggris. Indonesia sendiri berada di urutan ketiga ekonomi syariah global setelah Malaysia.

“BI berkomitmen untuk terus mendukung program ekonomi syariah, salah satunya melalui kegiatan seperti ini. Pelibatan generasi muda dalam sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah karena masih sangat power full, sebagaimana Nabi Muhammad dalam menyiarkan Islam juga melibatkan generasi muda,” ujar Aji.

Pemateri Dalam Edukasi Ekonomi dan Keuangan Syariah, Makmur Panjaitan, menjelaskan bahwa BI bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dalam pengembangan ekonomi syariah. Ia menekankan perbedaan mendasar antara ekonomi syariah dan konvensional.

Baca Juga :  Bulan Inklusi Keuangan 2024, Bank Sultra Berkomitmen Dorong Inklusi Keuangan

“Ekonomi syariah didasarkan pada landasan tauhid, yaitu segala sesuatu yang dijalankan atas dasar perintah dan ajaran Allah SWT. Berbeda dengan ekonomi konvensional yang berdasarkan mekanisme pasar. Ekonomi syariah memiliki skema bagi hasil yang didasarkan pada akad,” jelas Makmur dalam paparan materinya.

Makmur juga menyoroti kinerja ekspor global dan domestik, serta pentingnya investasi emas sebagai safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia mengapresiasi merger bank-bank syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai langkah strategis untuk memperkuat keuangan syariah di Indonesia.

Baca Juga :  Kalla Toyota Hadirkan Festival Merah Putih, Kesempatan Dapatkan Mobil Impian

“Indonesia menduduki posisi ketiga secara global dalam ekonomi syariah, namun masih di bawah Malaysia. Untuk itu, kita harus tergugah untuk bisa merangkak naik dan menjadi peringkat 1 di tahun 2029,” ungkapnya.

Makmur mengajak generasi muda untuk memperkuat ekonomi produk halal, keuangan syariah, dan penerapan halal lifestyle guna mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia dan Sulawesi Tenggara secara khusus.

Laporan: Hasrul Tamrin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!