Ekobis

Kekompakan dan Kedisiplinan Sentra Cara Ibu-ibu Nasabah BTPN Syariah di Kendari Tumbuh dan Berdaya

75
×

Kekompakan dan Kedisiplinan Sentra Cara Ibu-ibu Nasabah BTPN Syariah di Kendari Tumbuh dan Berdaya

Sebarkan artikel ini
Pertemuan Rutin Sentra Ibu-ibu Sentra Bonggoeya 11 di Kecamatan Wuawua, Kendari. (Foto: Ist/KR)
Pertemuan Rutin Sentra Ibu-ibu Sentra Bonggoeya 11 di Kecamatan Wuawua, Kendari. (Foto: Ist/KR)

KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Melayani nasabah inklusi memerlukan pendampingan yang terukur dan keberlanjutan. Pendampingan inilah yang telah diberikan oleh BTPN Syariah kepada masyarakat inklusi, bahkan sebelum mereka menjadi nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN Syariah bertekad menciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.

BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan. Dengan demikian, masyarakat inklusi juga senantiasa mendapatkan pengetahuan untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti.

“Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga terbentuk empat sikap unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Pimpinan Wilayah Sulawesi, Jawa Tengah, dan Jawa Timur BTPN Syariah, Ali Andi Leon Arkantoro, pada Selasa (6/5/2025).

Dengan kumpulan ini juga, nasabah tak hanya mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar. Indah, adalah salah satu nasabah sekaligus Ketua Sentra Bonggoeya BTN 11 di Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Indah mengatakan BTPN Syariah memberikan kemudahan bagi ibu-ibu nasabah dalam mendapatkan pembiayaan. Tak hanya itu, pendampingan yang dilakukan melalui kumpulan juga membuat ibu-ibu nasabah memiliki empat perilaku unggul, yakni berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu.

“Pelayanan yang diberikan oleh BTPN Syariah memudahkan nasabah, petugas ramah, dan sistem kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali membuat usaha ibu-ibu nasabah tumbuh dan memiliki hidup yang lebih baik,” kata Indah.

Awalnya, Indah mendapatkan pembiayaan untuk modal usaha laundry sebesar Rp3 juta. Namun, seiring dengan perkembangan usahanya, kini ia mendapatkan pembiayaan sebesar Rp7 juta dari BTPN Syariah.

Baca Juga :  BTN KCS Kendari Bersama Mitra Developer Berbagi 1.000 Takjil dan Santunan Pada Panti Asuhan

“Waktu awal buka usaha laundry hanya dapat menerima laundry sebanyak 4 kg sehari, sekarang setelah menjadi nasabah BTPN Syariah dapat mencapai 15 kg sampai 20 kg per hari. Sehingga Alhamdulillah usaha saya juga terus tumbuh,” cerita Indah.

Sebagai Ketua Sentra, Indah juga terus berupaya menjaga kelompoknya tetap kompak. Ia berkomunikasi secara intens dengan seluruh anggota sentra, tidak hanya saat akan kumpulan saja.

“Saya terus berkomunikasi dan telepon ketika ada ibu nasabah yang tidak hadir. Saya juga terus mengingatkan untuk menerapkan apa yang diajarkan dalam kumpulan dan melakukan seluruh kewajiban sebagai nasabah. Prinsip BDKS juga terus dilakukan,” tutur Indah.

Melihat perkembangan Ibu Indah dalam tujuh tahun terakhir membuat sang suami, Abdul Rauf Samad mengaku bangga. Pasalnya, kerja keras sang istri ikut mendorong perekonomian keluarga.

“Saya sangat bersyukur, istri saya dapat membantu ekonomi keluarga,” ungkap Abdul.

Ia juga melihat langsung ibu-ibu nasabah di Sentra Bonggoeya BTN 11 lebih disiplin dan solid satu sama lain. Menurutnya, semua tak lepas dari empat sikap unggul BDKS yag selalu diajarkan oleh petugas lapangan (Community Officer/CO) BTPN Syariah dalam kumpulan setiap dua minggu sekali.

“Saya bangga melihat istri dan ibu-ibu nasabah di Sentra Bonggoeya BTN 11 kompak, disiplin, dan solid satu sama lain karena semua itu menjadi modal bagi istri dan ibu-ibu nasabah lain untuk terus menumbuhkan usahanya, bertahan dalam situasi apapun, menjadi lebih berdaya, dan pintar mengelola keuangan,” ungkap Abdul.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Wua-Wua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Alamsyah mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BTPN Syariah dalam memberikan akses pembiayaan dan memberdayakan masyarakat inklusi melalui kumpulan.

Baca Juga :  Telkomsel Kembali Raih Global TD-LTE Initiative (GTI) Awards 2024 Melalui Use Case 5G Robotic Telesurgery Pertama di Indonesia

Ia mengakui bahwa pendampingan yang rutin dilakukan BTPN Syariah mampu mendorong perekonomian warga dan membantu ibu-ibu nasabah memperkuat ekonomi keluarga serta memiliki kehidupan yang lebih berarti.

“Kami menyambut baik BTPN Syariah, bank resmi serta diawasi oleh regulator tentu memiliki cara yang tepat. BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga mendampingi masyarakat inklusi dengan berbagai pelatihan seperti cara mengembangkan usaha, menjadi wirausaha, hingga mengelola keuangan. Dengan demikian, ibu-ibu nasabah lebih berdaya, salah satunya seperti ibu-ibu nasabah di Sentra Bonggoeya BTN 11 ini,” tutur Alamsyah.

Menurut Alamsyah, pendampingan BTPN Syariah sudah tepat karena pelayanan dilakukan secara langsung ke rumah masyarakat melalui kumpulan setiap dua minggu sekali, di mana kumpulan tersebut dapat saling memotivasi satu nasabah dengan nasabah lainnya untuk terus tumbuh.

“Pendampingan BTPN Syariah dilakukan melalui kelompok, hal ini dapat memotivasi antar satu nasabah dengan nasabah lainnya dan ini membuat solidaritas antar masyarakat semakin terbangun. Mereka tidak hanya menjadi sadar terhadap pengelolaan keuangan tetapi juga membangun kekuatan di tengah masyarakat yang menjadi harapan dari semua aparat,” ujar Alamsyah.

Alamsyah pun mendukung upaya BTPN Syariah yang fokus membangun empat perilaku unggul nasabah, yakni BDKS, di mana ibu-ibu nasabah membutuhkan keberanian, disiplin, kerja keras, dan saling tolong menolong untuk terus tumbuh.

Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, menjelaskan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan, menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat, dan juga akses pengetahuan melalui program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.

Baca Juga :  Tri Hadirkan Inovasi di Aplikasi bima+, dengan Ragam Fitur dan Penawaran Menarik untuk Kebutuhan Digital Anak Muda

“Bahwa ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tersebut tentunya akan semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan. Dengan demikian, hadir di kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah. Bayangkan bila perilaku unggul ini diterapkan oleh seluruh perempuan, ibu-ibu nasabah, pastinya akan tercipta perempuan-perempuan hebat di pelosok negeri,” jelas Ain.

Ia menambahkan dalam akses keuangan, nasabah tak hanya mendapatkan pembiayaan sebagai modal usaha, namun juga dilengkapi benefit lain berupa asuransi. Dengan demikian, ada uang santunan yang cair jika nasabah atau suami nasabah meninggal dunia dan dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan jangka pendek keluarga.

Dari sisi akses pengetahuan, BTPN Syariah memberikan berbagai pelatihan kepada nasabah inklusi, mulai dari cara mengelola keuangan dengan baik, membangun dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan, hingga menjaga kesehatan pribadi dan keluarga.

“Sekali lagi BTPN Syariah percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga berdaya, lingkungan sekitar berdaya, masyarakat luas bahkan Indonesia akan berdaya. Mari kita bersama ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti,” tutur Ain.

Sebagai informasi, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp69 miliar kepada lebih dari 25 ribu nasabah yang merupakan masyarakat inklusi di Sulawesi Tenggara per kuartal I 2025.

 

 

 

Editor: Hasrul Tamrin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!