Kolom Sulawesi

Perkuat Hilirisasi Berbasis Keberlanjutan, PT Vale dan TNI AL Teguhkan Sinergi untuk Industri Strategis Nasional

59
×

Perkuat Hilirisasi Berbasis Keberlanjutan, PT Vale dan TNI AL Teguhkan Sinergi untuk Industri Strategis Nasional

Sebarkan artikel ini
Jetty di IGP Morowali yang hari ini ditinjau oleh jajaran TNI AL dari Lantamal VI Makassar, Rabu (21 Mei 2025). (Foto: Ist/KR)

KOLOMRAKYAT.COM: Di tengah tantangan krusial dunia dalam transisi energi dan krisis iklim, Indonesia memainkan peran penting sebagai pemasok nikel global untuk ekosistem kendaraan listrik. Untuk menjawab peran strategis ini, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus memperkuat infrastruktur hilirisasi berbasis keberlanjutan—salah satunya melalui pembangunan Jetty di IGP Morowali yang hari ini ditinjau oleh jajaran TNI AL dari Lantamal VI Makassar, Rabu (21 Mei 2025).

Kunjungan oleh Brigjen TNI (Mar) Wahyudi, Komandan Lantamal VI TNI AL Makassar, bersama Ketua Korcab VI DJA II, Ny. Evi Amalia Wahyudi dan jajaran, menjadi simbol pentingnya sinergi antara sektor pertahanan dan industri strategis nasional dalam menciptakan rantai pasok yang aman, hijau, dan efisien.

Jetty ini dirancang untuk mengelola hingga 10 juta ton limonite ore dan 5–6 juta ton saprolite ore per tahun, menjadikannya penghubung utama logistik menuju fasilitas pemurnian nikel di Sambalagi.

Baca Juga :  Kapolda Sulsel Tegaskan Pentingnya Sinergi dengan PT Vale untuk Keamanan dan Ketahanan Pangan

“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, kami membangun masa depan Indonesia dalam ekonomi hijau global. Keamanan laut, efisiensi logistik, dan keberlanjutan lingkungan harus berjalan beriringan,” ujar Muhammad Asril, Chief of Project Officer PT Vale, dalam siaran persnya yang diterima media ini, Rabu (21/5/2025).

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan entitas Grup MIND ID, IGP Morowali membawa visi pemerintah untuk membangun hilirisasi berbasis ESG (Environment, Social, Governance) yang tidak hanya menciptakan nilai tambah dalam negeri, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi energi dunia.

Brigjen Wahyudi menyampaikan apresiasi atas progres pembangunan yang dilakukan PT Vale, khususnya terhadap pengelolaan lingkungan yang proaktif dan rencana kerja yang matang.

“Saya melihat komitmen yang kuat, mulai dari kolam sedimentasi, pengelolaan limbah, hingga fasilitas pembibitan. Ini adalah standar keberlanjutan yang layak menjadi model nasional,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi berkelanjutan antara TNI AL dan pelaku industri, khususnya untuk menjamin kelancaran operasional kawasan pesisir yang kini menjadi tulang punggung logistik industri hijau.

Baca Juga :  Pelatihan Kurikulum PT Vale: Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas di Loeha Raya

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Syahbandar yang hadir, Harjono, turut memberikan apresiasi terhadap kepatuhan PT Vale dalam menjalankan regulasi perizinan pelabuhan. Ia juga mendukung percepatan perizinan agar fasilitas jetty segera beroperasi untuk kepentingan industri dan ekonomi nasional.

“PT Vale merupakan salah satu perusahaan yang sangat taat dalam tata kelola perizinan pelabuhan. Kami melihat komitmen kuat PT Vale dalam memastikan operasional yang aman, berkelanjutan, dan sesuai dengan standar kepelabuhanan nasional,” ujar Harjono perwakilan KUPP Kelas III Bungku.

Dalam setiap tahapan proyek, PT Vale menempatkan keselamatan kerja dan keberlanjutan sebagai dua fondasi utama. Jetty Morowali dibangun dengan standar internasional, meminimalkan risiko lingkungan sekaligus memperkuat keandalan logistik nasional.

“Dalam setiap aspek pekerjaan kami, dari dermaga hingga reforestasi, prinsip ESG kami terapkan secara nyata. Kami tidak hanya menambang—kami memulihkan, melindungi, dan memberdayakan,” jelas Asril.

Baca Juga :  Mendorong Pertumbuhan Hijau dan Aksi Iklim Global, PT Vale Indonesia Umumkan Komitmen Keberlanjutan di COP29

Komitmen ini selaras dengan pencapaian PT Vale di Sorowako, yang telah menerapkan praktik reklamasi, pengelolaan air, dan pelibatan komunitas secara konsisten. Seluruh pendekatan tersebut kini direplikasi di Morowali untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang dan kontribusi terhadap Net Zero Emissions Indonesia 2060.

Dengan beroperasinya jetty ini, PT Vale membuka jalur baru untuk efisiensi logistik, peningkatan kapasitas hilirisasi nasional, serta penciptaan lapangan kerja hijau. Kolaborasi dengan TNI AL bukan hanya tentang pengamanan wilayah, tetapi tentang memperkuat fondasi bersama untuk kemajuan industri strategis berbasis nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.

“Indonesia memiliki semua bahan mentah untuk membangun masa depan rendah karbon. Namun, kita hanya bisa sukses jika kita membangun ekosistem industri yang aman, inklusif, dan berkelanjutan—dan itu dimulai hari ini, dari Morowali,” tutup Asril.

 

 

Editor: Hasrul Tamrin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!