KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna fokus menyusun program pengentasan kemiskinan dalam dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025-2029 di kantor Bappeda Muna, Rabu (18 Juni 2025).
Dalam pembukaan acara itu, Bupati Muna Bachrun Labuta dalam sambutannya mengatakan, kemiskinan adalah tantangan nyata yang menggerus potensi dan martabat bangsa. Namun dirinya yakin dengan komitmen bersama yang tinggi, data yang akurat, kebijakan yang tepat sasaran, serta sinergi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat, pasti dapat mengubahnya menjadi kekuatan untuk bangkit dan maju.
“Dalam visi misi yang kami tawarkan yang Insha Allah akan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Muna Tahun 2025-2029 bahwa pemberantasan kemiskinan untuk menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat akan menjadi fokus kita semua, dengan mengoptimalkan potensi utama yang kita miliki di sektor pertanian, petemakan dan perikanan,” kata Bachrun diacara itu.
Dia menyampaikan, dari 6 misi rencana pembangunan Kabupaten Muna tahun 2025-2029, terdapat 2 misi yang bersentuhan langsung dengan upaya peningkatan kesejahateraan masyarakat dan kemiskinan yakni:
- Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan daerah kompetitif yang berorientasi pada kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat.
- Mengentaskan kemiskinan dan pengangguran melalui pemerataan kesempatan memperoleh akses layanan pemerintahan, kesempatan berusaha dan perluasan lapangan kerja.
“Dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) ini diharapkan untuk mengelaborasi kedua misi besar ini, untuk menjadi rencana-rencana aksi yang menyentuh akar persoalan kemiskinan, seperti pendidikan, kesehatan, etos kerja, perumahan, ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan, termasuk regulasi,” ungkap orang nomor satu di Bumi Sowite itu.
Ia berharap penyusunan dokumen ini bukan hanya sekedar kewajiban administratif, tetapi merupakan cermin dan komitmen moral dan politik untuk menghadirkan keadilan sosial di tengah masyarakat.
“Oleh karena itu saya tekankan, prosesnya harus partisipatif dan berbasis data sesuai dengan realitas di lapangan. Angka kemiskinan di daerah kita masih cukup tinggi, lebih tinggi dari tingkat kemiskinan nasional maupun Provinsi Sulawesi Tenggara. Kita harus bekerja keras agar angka kemiskinan di daerah kita dibawah 2 digit dan di tahun 2029 nilainya sama dengan target nasional,” ucapnya dengan lantang dan tegas.
Dia mengajak semua pihak untuk berani berpikir besar dan bertindak nyata. Karena kemiskinan bukan hanya sekedar angka-angka dalam statistik, namun lebih dari itu dibaliknya ada wajah, harapan dan masa depan masyarakat Muna yang dicintai bersama ini.
“Seminar Pendahuluan ini menjadi langkah awal yang strategis, agar kita semua dapat memberikan masukan, saran dan kritik konstruktif yang membangun demi kesempumaan dokumen ini. Saya yakin, dengan niat baik kita semua dan bekerjasama dengan seluruh pihak, Muna bisa menjadi daerah yang bebas dari kemiskinan ekstrem dan menuju kesejahteraan yang merata,” tuturnya.
Akhirnya sambutannya, Bachrun mengutip pepatah kuno yang menyatakan bahwa “Lebih baik kita melangkah setapak demi setapak yang mengarah kepada tujuan, daripada kita melompat tetapi mundur ke belakang lagi”.
Laporan: LM Nur Alim
