KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Di era kepemimpinan baru, Zainuddin selaku Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Air Minum Tirta Anoa Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, terus membenahi Pipa saluran air untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan.
Beberapa tahun terakhir, saluran air bersih PDAM Tirta Anoa sering kali dikeluhkan oleh masyarakat, baik kualitas air maupun waktu aliran air kepada masyarakat yang kurang. Hasil identifikasi manajemen baru, beberapa hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan diantaranya dikarenakan kendala internal, baik kondisi penampungan atau reservoir, pipa saluran yang sudah berumur, pompa air, maupun “kebocoran air ke pelanggan”.
Direktur PDAM Tirta Anoa, Zainuddin, mengatakan beberapa permasalahan tersebut, saat sedang menjadi fokus dan perhatian serius untuk dilakukan penanganan atau perbaikannya. Salah satu yang menjadi fokus adalah perbaikan Pipa saluran air meskipun harus dimaksimalkan dengan kondisi yang ada.
“Sekarang ini kita sedang fokus melakukan perbaikan Pipa dan pompa, khususnya pipa aliran di wilayah Puuwatu. Ini salah satu upaya kita untuk meningkatkan pelayanan di wilayah itu karena ada sekitar 2 ribu-an pelanggan yang mendapatkan aliran. Kalau pipa kita sudah bagus InsyaAllah aliran air akan tiap hari,” ujarnya, Kamis (1/8/2024).
Dikatakannya, akibat kerusakan pompa hanya bisa pengaliran 1 kali dua hari semampu pompa, tapi jika perbaikan Pipa dan pompa air di wilayah Puuwatu sudah bagus. Maka bisa aliran setiap hari. Kemudian target selanjutnya, memaksimalkan pipa dan pompa aliran air di wilayah Wua-wua. Namun harus ada perbaikan lagi.
“Sekarang aliran air kita di wilayah Kecamatan Kendari dan Kendari Barat sudah lumayan, dulunya waktu mengalir satu minggu dua kali, sekarang kadang dua kali sehari,” bebernya.
Salah satu unit yang juga baru-baru ini di pantau langsung kondisi salurannya bersama Bappeda adalah unit Anggoea. Masalahnya juga sama. Kondisi pipa yang sudah berumur dan pompa yang sudah tidak maksimal bekerja.
“Pompa kalau kita perbaiki masih bisa, tapi kalau mau beli yang baru harus minta bantuan pemerintah, karena produksi kita di sana tidak maksimal hanya bisa mencapai 27 ribu liter kubik. Kalau produksi maksimal seharusnya 40 liter kubik. Jadi kendalanya ada di Pompa, yang tadinya bisa bekerja dua pompa sekarang tinggal satu pompa,” urainya.
Zainuddin juga menyampaikan, saat ini PDAM Tirta sementara tidak melayani penyambungan pelanggan baru. Fokus menata dan memaksimalkan agar pelayanan kepada pelanggan lama bisa maksimal.
“Pokoknya semua wilayah jangan ada dulu penyambungan yang baru, kita maksimalkan dulu pelayanan kepada pelanggan yang ada. Kenapa demikian, karena khwatirnya bisa menambah beban yang ada atau tidak maksimal, sambil dilakukan evaluasi,” ucapnya.
Dia berharap beberapa permasalahan ini bisa diselesaikan dan terus diupayakan, sehingga beberapa bulan ke depan permasalahan aliran air ke pelanggan bisa diminimalisir.
Laporan: Hasrul Tamrin