KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar), Bahlil Lahadalia, secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke XI DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digelar di Kota Kendari, Minggu (2/11/2025).
Pembukaan Musda ini turut dihadiri langsung oleh Sekertaris Umum DPP Golkar, Bendahara Umum, Wakil Ketua Umum DPP Golkar, ribuan kader, simpatisan, serta pengurus DPD Golkar dari 17 kabupaten/kota se-Sultra.
Dalam sambutannya, Bahlil Lahadalia menegaskan Musda merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan partai, sekaligus ajang konsolidasi untuk memperkuat barisan kader menuju kemenangan politik di masa depan.
“Musda adalah forum pengambilan keputusan tertinggi, forum konsolidasi untuk menyusun program dan rekomendasi serta memilih ketua,” ujarnya.
Ia memberikan apresiasi khusus kepada Hery Asiku, atas kepemimpinannya sebagai Ketua DPD I Golkar Sultra periode 2020-2025 atas dedikasinya dalam membawa Golkar ke arah yang lebih baik.
“Terima kasih kepada Pak Hery Asiku yang telah membawa Partai Golkar semakin solid dan berkembang. Siapapun yang terpilih dalam Musda ini harus punya visi besar ke depan, bagaimana Golkar bisa menambah kursi di tingkat provinsi maupun kabupaten,” tegasnya.
Bahlil juga menekankan pentingnya memperkuat konsolidasi partai dari seluruh tingkatan struktur.
“Konsolidasi harus dilakukan mulai dari pengurus provinsi, kabupaten, hingga ke desa. Kekuatan Partai Golkar ada pada kesolidan kadernya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil turut mengulas sejarah panjang Partai Golkar sebagai kekuatan politik yang lahir dari semangat persatuan dan pembangunan bangsa.
Menutup sambutannya, Bahlil berpesan agar seluruh kader tetap menjaga kekompakan pasca-Musda dan terus berinovasi dalam menghadapi dinamika politik ke depan.
“Usai Musda, jangan bercerai-berai. Tetap kompak dan solid, karena itulah filosofi Golkar. Kalau Golkar mau bertahan dan menang, maka pengurusnya harus kreatif dan inovatif,” pungkasnya.
Musda ke-XI Golkar Sultra ini menjadi momentum penting bagi partai berlambang pohon beringin tersebut dalam menentukan arah dan kepemimpinan baru di tingkat provinsi menjelang kontestasi politik.
Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Sultra, Herry Asiku, menekankan pentingnya regenerasi di tubuh partai.
“Partai Golkar adalah partai kader dan terbuka, sehingga regenerasi sangat penting. Kepemimpinan partai harus mempertimbangkan dinamika internal demi kepentingan Golkar di masa depan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Herry Asiku secara mengejutkan menyatakan tidak akan maju lagi sebagai Ketua DPD I Golkar Sultra.
“Melalui Musda yang terhormat ini, saya menyatakan tidak maju lagi pada Musda ke-11 ini. Saya harap tampuk pimpinan ke depan bisa diisi oleh kader yang lebih junior,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan kepemimpinan baru, Partai Golkar Sultra dapat menjadi lebih baik dan lebih maju. Herry juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam melaksanakan Musda ini.
“Mudah-mudahan forum ini menjadi sarana menguatkan solidaritas dan menyatukan segala perbedaan. Kita semua adalah kader yang memiliki tanggung jawab yang sama dalam membesarkan Partai Golkar yang kita cintai ini,” katanya.
Di akhir sambutannya, Herry Asiku memohon Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, untuk memberikan arahan sekaligus membuka secara resmi Musda ke-11 Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2025.
Laporan: Hasrul Tamrin











