KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Hujan deras yang melanda Kota Kendari selama tiga hari berturut-turut, sejak Jumat hingga Minggu (27–29 Juni 2025), menyebabkan terjadinya banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di berbagai wilayah. Pemerintah Kota Kendari melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung bergerak cepat menangani bencana yang tersebar di 8 kecamatan.
Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Kendari, Kendari Barat, Wua-wua, Kadia, Puuwatu, Poasia, Kambu, dan Baruga. Dampak yang ditimbulkan cukup luas, mulai dari rumah warga yang terendam banjir, tanah longsor yang mengancam keselamatan, hingga pohon tumbang yang merusak kendaraan dan menutup akses jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang, menyampaikan bahwa seluruh unsur terkait langsung dikerahkan ke lapangan sejak malam pertama kejadian.
“Begitu menerima laporan awal, kami segera menurunkan tim ke seluruh titik terdampak. Fokus kami adalah keselamatan warga. Evakuasi, pembersihan material longsor, serta distribusi logistik kami lakukan secara terkoordinasi dengan seluruh OPD terkait dan unsur TNI/Polri,” ujarnya, dikutip dari akun Facebook Kendarikota, Rabu (2/7/2025).
Ia juga menegaskan bahwa, seluruh posko siaga bencana tetap aktif dan memantau perkembangan cuaca serta laporan dari masyarakat.
“Kami bersama Instansi terkait siagakan alat berat, kendaraan evakuasi, serta tim asesmen untuk menindaklanjuti setiap laporan masuk. Masyarakat kami imbau tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir,” tambah Cornelius.
Data sementara dari BPBD mencatat sebanyak 182 kepala keluarga terdampak, terdiri dari 1 KK di Kelurahan Punggolaka dan 177 KK di Kelurahan Lepo-Lepo. Di Kelurahan Alolama, seorang remaja atas nama M. Aufa Rifky mengalami luka-luka akibat tertimpa material longsor saat berada di dalam rumah. Korban telah mendapat penanganan medis dan dalam kondisi stabil.
Editor: Hasrul Tamrin