KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Dinas Peternakan Kabupaten Muna belum menemukan virus menular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah kerjanya yang menjadi perhatian seluruh daerah di Indonesia, akhir-akhir ini.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Muna, La Ode Hasrun, mengatakan penyakit virus PMK di Muna belum ditemukan dan bisa dikatakan diuntungkan oleh letak geografis yang berada di wilayah kepulauan.
“Jalur masuknya bisa steril, disebabkan seluruh pintu masuk dan keluar. Semua jalur pintu masuk dan keluar memiliki pengawas sehingga virus PMK bisa terdeteksi, belum ditemukan,” terang Hasrun saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/7/2023).
Dirinya menyampaikan, pintu masuk dan keluar hewan ternak seperti di Tongkuno, perbatasan dengan Muna Barat bagian Kabangka, Napabhalano, dan daerah Muna bagian timur semua terpantau dengan tim pengawas Dinas Peternakan.
“Muna saat ini memiliki tujuh Puskeswan di wilayah pintu masuk dan keluar hewan ternak. Sekarang tim penyuluh peternakan lagi gencar mensosialisasikan waspada terhadap PMK,” ucapnya.
Dia menyatakan, bahwa hewan ternak yang surplus dihasilkan dari masyarakat Muna, yakni Sapi sementara Kambing masih kekurangan. Sementara Ayam kampung masih relatif cukup begitu juga dengan Ayam potong, kadang didatangkan bibit ataupun ayam yang siap dipotong dari luar.
Dia melanjutkan, untuk ayam petelur, Muna masih bisa menghasilkan 20 persen dari kebutuhan, selebihnya 80 persen didatangkan dari luar daerah seperti dari Sulawesi Selatan dan dataran Kendari.
Ia menuturkan, kelemahan peternak ayam di Muna dari sisi permodalan dan harga pakan yang tidak bisa stabil dan terjangkau.
“Pakan banyak didatangkan dari luar daerah. Sementara jagung banyak di Muna hanya saja nutrisinya belum sempurna bagi hewan ternak ayam petelur. Harus ada terobosan program mengatasi masalah pakan dengan harga yang stabil dan terjangkau,” cetusnya.
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin