KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Unit Penyelenggara Teknis (UPT) Bahasa Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) menyediakan fasilitas sertifikat tes TOEFL ITP atau IELTS untuk pelajar, mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum di Sulawesi Tenggara.
Kepala UPT Bahasa Universitas Muhammadiyah Kendari, Maulina, mengungkapkan bahwa UPT Bahasa Universitas Muhamadiyah Kendari adalah unit pelaksana teknis dalam pengembangan pembelajaran dan layanan bahasa. UPT Bahasa UM Kendari memiliki tugas melaksanakan pengembangan pembelajaran, layanan bahasa, dan tes keterampilan bahasa.
“Salah satu contohnya adalah layanan tes TOEFL ITP dan IELTS. UPT Bahasa UM Kendari adalah satu-satunya pusat tes resmi di Sulawesi Tenggara baik untuk TOEFL ITP yang bekerjasama dengan Indonesia International Education Foundation (IIEF) dan IELTS bekerjasama dengan IDP Education Indonesia,” ungkapnya, Senin (10 Juli 2023).
Maulina juga mengatakan, UPT Bahasa UM Kendari juga menyediakan pelayanan untuk meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris bagi dosen dan tenaga didik melalui program Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris (PKBI) dan untuk mahasiswa dan mahasiswi dengan nama program Students Talent Scouting.
“Disamping itu, peminat dari luar UM Kendari juga disediakan pelatihan bahasa sesuai kebutuhan masyarakat dengan kurikulum yang dibutuhkan, seperti kursus General English, kursus TOEFL, kursus IELTS, proofreading service, dan translation,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris UM Kendari, M W Mursalim Laode, menjelaskan biaya ujian TOEFL ITP sebesar Rp 600.000 rupiah sudah termasuk biaya bimbingan/kelas persiapan sebanyak 6 kali pertemuan.
“Sedangkan biaya tes IELTS sebesar Rp 3.150.000,” terangnya.
Mursalin membeberkan, jumlah peserta yang telah mengikuti tes TOEFL ITP di UPT Bahasa Universitas Muhammadiyah Kendari sejak 2015 sampai Juni 2023 sebanyak 1.501 peserta. Tes TOEFL ITP di UPT Bahasa Universitas Muhammadiyah Kendari selalu terjadwal minimal sekali sebulan dan maksimal 4 kali sebulan.
“Sementara untuk jumlah peserta yang telah mengikuti tes IELTS berjumlah 53 peserta. Tes IELTS dilaksanakan 3 kali setiap tahun (awal, tengah, dan akhir tahun),” jelasnya.
Pihaknya mencatat, peserta yang mengikuti tes selama ini berasal dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, alumni, dosen, dokter, perawat, bidan, staf honorer, pegawai negeri sipil, dari seluruh instansi di Sulawesi Tenggara dan dari luar Sulawesi Tenggara.
“Rata-rata peserta mengikuti tes TOEFL ITP dan IELTS untuk keperluan lanjut studi dengan skema pembiayaan beasiswa dalam dan luar negeri, untuk keperluan sertifikasi dosen, juga untuk keperluan bekerja pada instansi-instansi yang mempersyaratkan tes kemampuan Bahasa Inggris tersebut,” pungkasnya.*
Laporan: Hasrul Tamrin