KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – RARE sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional yang berpusat di Arlington Virginia, Amerika Serikat, bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan mengundang Plt. Bupati Muna, Drs. H. Bachrun Labuta, M.Si untuk menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan National Coastal Fisheries Summit (NCFIS) 2024 pada tanggal 25 Mei s.d 2 Juni 2024 di Manila Filipina.
Di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat 12 kabupaten/kota salah satunya Kabupaten Muna yang bermitra dengan RARE dalam Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP). Bachrun yang dipilih oleh RARE untuk mengikuti NCFIS di Filipina, dengan pertimbangan pertama, Bachrun selama menjadi Wakil Bupati sampai dengan menjadi Plt. Bupati Muna enam bulan yang lalu, sangat rajin menemui masyarakat pesisir dan nelayan termasuk dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan kelompok-kelompok masyarakat pengelolaan akses area perikanan.
“Sangat jarang, ada Bupati atau Walikota yang terlibat langsung dalam kegiatan kemasyarakatan pengelolaan akses
area perikanan,” kata Hari Kushardanto, pelaksana Vice President (VP) RARE Indonesia yang berkedudukan di Bogor, melalui press release yang diterima media ini, Selasa (21/5/2024).
Selanjutnya kedua, Bachrun memiliki konsep dan komitmen yang jelas dalam pembangunan ekonomi masyarakatnya, dengan menerbitkan peraturan Bupati tentang Gerakan Percepatan Pembangunan Ekonomi Berbasis Komoditas Unggulan (Gercep Pokadulu) disektor pertanian, perikanan dan peternakan, yang kolaboratif dengan semua stakeholder.
Hari Kushardanto mengatakan, menurut kajian RARE, konsep pembangunan Gercep Pokadulu sebagai pengembangan dari program Pakem Sisdesa, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), dimana Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian TPB.
Dia menyampaikan , RARE sudah melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat di beberapa wilayah Indonesia, Malaysia dan Timor Leste.
“Banyak negara menjalankan program pembangunan dengan memperhatikan konsep Green Gross Domestic Product (GGDP) atau Produk Domestik Bruto Ramah Lingkungan yang lebih dikenal dengan PDB Hijau,” ujarnya.
Orang nomor satu di RARE Indonesia ini melanjutkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dialami harus juga memperhitungkan dampak kerusakan lingkungan dari pertumbuhan tersebut.
“Misalnya, suatu daerah meningkatkan PDB sebesar Rp 1 Triliun, tetapi untuk mendapatkan Rp 1 triliun itu, daerah mengalami kerusakan sumberdaya sebesar Rp 1 triliun. Berarti kan sama saja dengan nol. Belum mengenai dampak bencana seperti banjir dan tanah longsor selama proses rehabilitasi kerusakan alam tersebut,” terangnya.
Dia dan Tim RARE sudah mengunjungi Muna dengan datang ke Gua Liangkobori, Napabale, Meleura serta menyelam di beberapa lokasi terumbu karang. Dari perjalanan itu, kata dia, telah menemukan bahwa sebagian besar wilayah Muna adalah karst.
“Karst bila rusak, sulit untuk pulih kembali. Olehnya itu kami sangat terkesan dengan konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan basis sumberdaya alam lokal ala Plt. Bupati Muna, Bachrun yang akan dimulai tahun 2024 ini,” cetusnya.
Sementara itu Plt. Bupati Muna, Bachrun Labuta, menyatakan undangan LSM Internasional untuk mengikuti konferensi internasional pesisir di Filipina, membuktikan bahwa model pendekatan pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan keberlanjutan lingkungan sangat baik dan diapresiasi dunia luar.
“Kami datang langsung di masyarakat, berdiskusi dan mendengarkan masukan dan keluh kesah mereka,” ungkapnya, Selasa (21/5/2024).
Lebih lanjut, pria yang merupakan alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Indonesia Ujung Pandang tahun 1985 ini, mengemukakan bahwa pembangunan ekonomi, perluasan kesempatan kerja serta peningkatan pendapatan perkapita dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjadi permasalahan utama di Kabupaten Muna dapat dilakukan dengan mendorong kewirausahaan warga desa/kelurahan untuk mengembangkan komoditas unggulan lokal dan ekonomi kreatif sebagai bentuk hilirisasi dari produk unggulan.
“Sekitar 60 % penduduk Muna adalah angkatan kerja dan ini adalah bonus demografi yang harus dioptimalkan untuk kemajuan pembangunan daerah. Ini adalah rahmat dan kebanggaan bagi masyarakat Muna,” tuturnya.
“Saya akan menjadi duta daerah, menimba pengalaman membanguan daerah dengan kepala daerah dari negara lain dan memperkenalkan Muna di dunia
internasional,” tambahnya.
Bachrun Labuta akan berada di Filipina selama lima hari, tepatnya di Manila Pulau Siargao, untuk bertukar pengalaman dengan pemimpin daerah terpilih dan unggul anggota Club Pimpinan Daerah Coastal 500, dari perwakilan negara-negara dimana RARE menjalankan program Fish Forever yaitu negara Amerika Tengah, Filipina, Mozambik, Brazil, Mikronesia dan Palau.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Muna, Muhammad Haidar, menyatakan bahwa Plt. Bupati Muna, Drs.H. Bachrun, M.Si, selama di Filipina akan berdiskusi mengenai implementasi dan pengembangan kawasan pengelolaan akses area perikanan di Kabupaten Muna, ekowisata bahari serta adaptasi perubahan iklim dan perlindungan sosial.
Haidar melanjutkan, agenda lain lagi yakni mengikuti National Coastal Fisheries Summit (NCFIS) 2024, bersama Bupati Minahasa Tenggara, Plt. Bupati Muna akan difasiitasi oleh RARE dijadwalkan mengunjungi Kedutaaan Besar Indonesia Untuk Filipina.
“Bapak Plt. Bupati akan berangkat dari Raha tanggal 24 Mei dan terbang ke Filipina sehari setelahnya. Beliau dijadwalkan tiba kembali di tanah air tanggal 2 Juni 2024. Semoga perjalanan beliau lancar dan membawa keberkahan bagi masyarakat Muna,” tutupnya.
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin