KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhamad Yusup terus bekerja menyambangi masyarakatnya sekaligus membagikan bantuan pangan beras kepada masyarakat. Kali ini sasarannya adalah masyarakat di Kelurahan Gunung Jati, Kecamatan Kendari, Senin (29/1/2024).
Pemberian bantuan Pangan cadangan beras pemerintah tahun 2024 itu sebagai upaya pemerintah memenuhi kebutuhan pangan, penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah Kota Kendari.
Sedikitnya terdapat 475 paket beras yang dibagikan kepada masyarakat penerima manfaat (KPM) setempat. Sementara pada tahun ini terdapat 20.213 paket beras cadangan pangan pemerintah yang akan dibagikan se- Kota Kendari. Masing-masing KPM menerima beras sebanyak 10 kilogram. Sedangkan khusus di Kecamatan Kendari sebanyak 2.150 KPM yang terbagi di 9 kelurahan se- Kecamatan Kendari.
Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, mengatakan bantuan pangan beras ini bersumber dari pemerintah karena negara berkewajiban menyediakan kebutuhan pangan yang memadai bagi masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
“Bantuan pangan berupa Beras ini sebagai wujud kepedulian Pemkot Kendari kepada warga kurang mampu serta sebagai upaya memenuhi ketahanan pangan daerah,” katanya.
Dia menyampaikan, bahwa salah satu tugas pemerintah adalah menekan lonjakan harga melalui bantuan pangan ini. Untuk itu, pemerintah selalu hadir memberikan bantuan kepada masyarakat.
Ia juga berharap penyaluran bantuan ini dapat mengurangi beban pangan masyarakat termasuk dalam upaya menekan inflasi, bukan hanya di Kota Kendari tapi di seluruh Indonesia.
“Saya juga mengajak dan mengimbau kepada warga masyarakat untuk stop membuang-buang makanan atau stop boros pangan dimulai dari rumah masing masing. Itu salah satu cara menekan inflasi melalui penghematan makanan,” pintanya.
Menghadapi momentum bulan Suci Ramadan, Pj Wali Kota juga mengingatkan agar jangan ada spekulan-spekula penimbun bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, tomat, serta cabai. Jangan karena melihat kebutuhan yang begitu besar pada momen tersebut sehingga di timbun dan di jual dengan harga mahal. Hal itu juga menjadi pemicu terjadinya inflasi.
“Mudah-mudahan di sini tidak ada penimbun seperti itu,” tegasnya.
Muh. Yusup menyatakan bahwa penanganan inflasi bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tetapi merupakan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat. Maka dari itu, ia mengajak ibu-ibu atau masyarakat secara umum untuk memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan kosong untuk menanami dengan komoditi Cabai dan Tomat, karena komoditi itu merupakan salah satu kebutuhan pangan masyarakat penyebab inflasi jika stoknya kurang.
“Kenapa kita harus menanam karena itu bisa jadi sumber pangan mandiri, memenuhi kebutuhan sehari-hari, tatkala ada kekurangan. Kemudian, mudah-mudahan apa yang kita berikan ini bisa sedikit membantu kebutuhan pangan masyarakat,” pungkasnya.
Laporan: Hasrul Tamrin