KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna melakukan rapat koordinasi menyikapi kenaikan harga bahan pokok strategis di ruang Aula Pertemuan Wakil Bupati Muna Bachrun Labuta, Selasa (10 Oktober 2023).
Rapat langsung dipimpin oleh Wakil Bupati Muna Bachrun Labuta yang dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Perwakilan BKAD, Kadis Perindag, Sekertaris Dinas TPHP, Kadis Peternakan, Perwakilan Dinas Ketahanan pangan, Kadis Perikanan, Kadis Koperasi dan UMKM, Kadis Perhubungan, Kasatpol PP, Kabag Perekonomian Setda dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda.
Kabag Perekonomian Setda Muna, La Ode Sairudin mengantar jalannya rapat. Ia mengatakan bahwa harga beras di Muna masuk dalam 10 besar tertinggi secara nasional dan tertinggi di Sultra.
Dengan kenaikan ini, kata dia, masyarakat mulai resah dengan kenaikan harga sehingga perlu adanya upaya Pemda Muna untuk menangkal keresahan masyarakat.
Apalagi menurutnya, kenaikan harga bahan pokok bisa mengakibatkan pendapatan menurun sehingga bisa menaikan angka kemiskinan.
Sementara itu, Wakil Bupati Muna Bachrun Labuta, menyampaikan dengan kondisi yang dialami masyarakat, Pemda Muna akan melakukan pasar murah sebagai langkah cepat hadir di tengah kesulitan warga.
“Dalam waktu dekat bulan ini, akan diadakan pasar murah sambil kita akan menunggu anggaran Perubahan guna mengantisipasi gejolak harga,” ucapnya usai memimpin rapat, Selasa (10/10/2023).
Dia menyampaikan, gerakan pasar Murah kemungkinan dimulai pada 16 Oktober dibawah koordinasi Dinas Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Bulog Raha.
“Beras akan disiapkan sebanyak 200 ton, minyak goreng, serta bawang dan telur. Pelaksanaannya selama tiga hari akan dilakukan pasar murah,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, kenaikan harga bahan pokok kemungkinan akibat kemarau panjang seperti beras yang selalu diambil dari luar daerah sebab Muna bukan penghasil padi.
Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga pantauan Pemda Muna di lapangan, diantaranya, beras medium sebelumnya dengan harga Rp 12.000 naik menjadi 13.200 atau naik sebesar 10 persen, begitu juga dengan beras premium dari 13.200 naik menjadi 14.600 atau naik sebesar 10,6 persen dan beras Bulog semula harga 9.400 naik menjadi 10.900 atau naik sebesar 10,6 persen.
Sementara telur sebelumnya Rp 50.000 naik menjadi 53.000 atau naik sebesar 6 persen, minyak Bimoli 20.000 naik menjadi 22.000 atau naik sebesar 10 persen, minyak goreng kita sebelumnya seharga 16.000 naik menjadi 18.000 atau naik sebesar 12,5 persen, gula pasir semula 15.000 naik menjadi 16.000 atau naik sebesar 6,6 persen, minyak tanah harga semula 40.000 naik menjadi 45.000 atau naik sebesar 12,5 persen.
Kenaikan harga yang begitu melonjak dialami oleh Gas LPG 3 Kg semula harga 40.000 menjadi 50.000 atau naik sebesar 25 persen.
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin