KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Muna, Bachrun Labuta melepas keberangkatan empat orang atlet Pencak Silat asal Muna mewakili Sulawesi Tenggara mengikuti Pra Pekan Olahraga Nasional (PON), Kamis (7 September 2023).
Dijadwalkan, Pra PON akan dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai dari tanggal 10 s.d 15 September 2023.
Ketua KONI Kabupaten Muna yang juga Wakil Bupati Muna, Bachrun Labuta memberikan semangat kepada para atlet Pencak Silat yang hendak berangkat mengikuti Pra PON.
“Hal yang paling penting dari atlet yakni harus bersikap berani dalam bertanding, selanjutnya skill dan strategi serta dibarengi dengan doa,” kata Bachrun saat melepas atlet di rumah jabatannya, Kamis (7/9/2023).
Dia menyampaikan kepada para atlet yang bertanding, tidak boleh meremehkan lawan, harus bermain mengeluarkan segala kemampuan terbaik yang dimiliki.
“Selamat jalan dan semoga bertanding mendapat juara dan menjadi peserta PON,” ucapnya.
Empat orang atlet pencak silat asal Kabupaten Muna yang mengikuti Pra PON dengan kategori laga tanding di Solo, yakni, Muhammad Sawir kelas E putra (berat 65-70kg), Yuslan kelas G putra (berat 75-80kg, Sarlin Rahmawan kelas H putra ( berat 80-85kg) dan Wa Ita kelas C putri (berat 55-60 kg).
Ketua IPSI Kabupaten Muna, Fajaruddin Wunanto yang diwakili Sekretaris, Samaul Bait mengatakan, atlet yang akan bertanding telah siap secara fisik, mental dan strategi serta kebutuhan atlet untuk berangkat.
“Atlet sudah siap bertanding di
Pra kualifikasi PON. Berharap keempat atlet bisa lolos pada putaran mengikuti PON di Aceh-Sumut ke-XXI,” tutur Samaul.
Dirinya menyampaikan, bahwa atlet yang berangkat mengikuti Pra PON dari IPSI Muna, telah digembleng oleh pelatih mantan juara dunia Permata Kemala Sari.
“Selama masa latihan 3 bulan dibawah asuhan pelatih permata kemala sari mantan juara dunia,” ungkapnya.
Dia menyayangkan, seharusnya atlet didampingi oleh pelatih Permata Kemala Sari, namun karena terkendala sertifikat pelatihan yang tercecer, maka dibatalkan oleh pihak IPSI Sulawesi Tenggara
“Dari informasi sekum IPSI Sultra setifikat pelatih tidak bisa diadakan untuk diaplod ke sistem komputer sebagai persyaratan pelatihan pendamping, hingga akhirnya diganti dengan pelatih rekannya yakni Al Akbar,” kata Samaul.
Ia menuturkan, bahwa atlet yang ikut Pra PON merupakan perwakilan juara satu pada Porprov Sultra di Buton Lalu.
“Yang berhak mengikuti Pra PoN sebenarnya ada enam atlet, ditambah dengan Ganda Putri Putri dan Regu Putra kategori seni, karena mendapat juara satu di Porprov Buton. Tetapi peserta atletnya sudah mengikuti perkuliahan sehingga tidak bisa mengikuti Pra PON,” pungkasnya.
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin