KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Komisi X DPR RI menggelar wicara literasi bahasa dan pengutamaan penggunaan bahasa negara di ruang publik dengan melibatkan ASN, guru, mahasiswa, pelajar, penggiat literasi, dan kaum milenial di salah satu hotel di Kendari, Selasa (9 Mei 2203).
Kolaborasi kantor Bahasa dan Komisi X DPR RI bertujuan untuk meningkatkan penggunaan dan kemampuan literasi bahasa Indonesia maupun bahasa daerah yang baik dan benar, juga memperluas jangkauan penerima manfaat program kebahasaan dan kesastraan dengan pelibatan lembaga legislatif yang memiliki akses terhadap berbagai kalangan masyarakat khususnya di Sultra, sehingga program kebahasaan bisa digalakkan.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sultra, Uniawati, mengatakan bahwa Komisi X DPR RI merupakan salah satu mitra strategis kantor Bahasa. Sehingga melalui program kemitraan ini ada tiga poin penting yang ingin dicapai, yaitu literasi bahasa dan kesastraan, penerimaan bahasa daerah, dan penginternasionalan bahasa Indonesia.
“Hasil yang diharapkan melalui program kemitraan ini adalah peserta yang menerima informasi bisa menjadi penyambung dalam menyebarluaskan informasi yang diterima serta dalam pengambilan kebijakan bagi pemangku kepentingan,” kata Uniawati.
Dikatakannya, bahwa program kemitraan dengan Komisi X DPR RI ini langsung bersentuhan dengan masyarakat sasarannya sebanyak 100 orang, terdiri dari guru, dosen, kepala sekolah, mahasiswa, pelajar, dan penggiat literasi di Sultra.
“Program kemitraan yang dilakukan dalam bentuk literasi bahasa dan pengutamaan bahasa negara tidak hanya difokuskan pada kantor bahasa Sultra, tetapi juga dilakukan di 21 kantor balai bahasa yang ada di setiap provinsi di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi X Dapil Sultra, Tina Nur Alam, mengatakan bahwa sebagai anggota DPR RI dapil Sultra yang membidangi masalah pendidikan sangat mengapresiasi program literasi ini karena sangat dibutuhkan boleh masyarakat, utamanya guru-guru, pelajar, maupun anak muda sekarang ini dalam penggunaan dan pengembangan bahasa negara.
Apalagi kita tahu, lanjut dia, berdasarkan data perpustakaan nasional penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat ini hanya 35 persen. Sehingga ia berharap melalui program literasi ini bisa menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebanggaan, bahasa pemersatu, dan sebagai jati diri sebagai anak-anak bangsa.
“Mengingat pentingnya program literasi ini buat masyarakat Sultra, kami sebagai anggota Komisi X DPR RI yang bermitra dengan Kemendikbud dalam hal ini termasuk kantor Bahasa sehingga berusaha agar bisa diselesaikan di Kota Kendari, Sultra secara luar,” terang Tina Nur Alam.
Politisi partai Nasdem ini berharap, melalui program literasi ini agar masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Sultra khususnya bisa lebih mencintai penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan benar.
“Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu sangat penting, tapi tanpa harus mengabaikan juga penggunaan bahasa daerah dan penguasaan bahasa asing,” tutupnya.
Laporan: Hasrul Tamrin