KOLOMRAKYAT.COM: MUNA – Pemda Muna melakukan rapat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Muna tahun 2024, dipimpin langsung oleh Plt Bupati Muna Bachrun Labuta di aula pertemuan gedung Galampano Kantolalo, Rabu (3 April 2024).
Musrembang ini juga dihadiri oleh, anggota DPRD Provinsi Sultra La Ode Marsudi, Kepala Bappeda Sultra J Robert, Forkopimda Muna, Kepala-kepala OPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa se- Kabupaten Muna, serta tokoh-tokoh masyarakat.
Agenda Musrenbang Kabupaten Muna ini membahas penyusunan rencana kerja Pemda Muna untuk tahun anggaran 2025 dan akan memprioritaskan pemenuhan infrastruktur dasar dan percepatan pertumbuhan ekonomi guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Muna.
Dalam acara Musrenbang itu, Plt Bupati Muna Bachrun Labuta mengatakan bahwa Muna tidak seperti daerah daratan lain di Sultra yang memiliki pertambangan.
Sejak menjadi Plt Bupati pada 28 November 2023, ia bertekat untuk menjawab problematika kemajuan ekonomi yang dihadapi saat ini, salah satu caranya adalah dengan mengbangkan Jagung.
“Kenapa Jagung, karena orang Muna budaya dengan Jagung, kita harus membangun melihat dari potensi yang dimiliki. Dengan Jagung bisa mengembangkan sektor peternakan dan perikanan, bisa mengembangkan industri pakan ternak yang bahan bakunya yakni Jagung,” kata Bachrun saat memberikan sambutan dan disambut tepuk tangan oleh peserta yang hadir di acara itu.
Bachrun Labuta, meyakini dengan adanya pabrik Jagung yang dibangun menggunakan dana PEN senilai Rp14 miliar, jangan sampai menjadi program pembangunan yang mangkrak tidak terpakai.
“Tahun 2025 yang akan datang, selagi masih dipercaya mejabat dan memerintah di Muna, kita akan berbicara tentang Jagung, peternakan, dan perikanan sebagai arah pembangunan Muna untuk mensejahterakan masyarakat,” ungkapnya.
Dia menyatakan, akan memajukan Muna dengan menjadikan pertanian dan hasil industrinya, peternakan dan industrinya, serta perikanan dan industrinya.
“Kita punya banyak SDM, baik profesor maupun doktor orang Muna. Kita harus manfaatkan SDM yang begitu besar ini,” cetusnya.
Dia membeberkan, Muna harus menangani masalah inflasi empat terbesar yang menjadi masalah setiap tahunnya.
“Di muna ada empatk komoditi penyumbang inflasi terbesar, yang pertama telur ayam, daging ayam, beras dan cabe merah. Telur ayam dibeli setiap tahun 30 miliar, begitu juga dengan ayam pedaging yang dibeli di luar daerah,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, sulitnya mengembangkan peternakan itu karena mahalnya pakan, maka Muna harus mengembangkan jagung untuk mendirikan industri pakan dan mengembangkan peternakan ayam petelur dan pedaging serta perikanan budidaya karena biaya harga pakan bisa ditekan turun.
Laporan: LM Nur Alim