KOLOMRAKYAT.COM: KONSEL – Tepat pada Rabu, 25 Oktober 2023 lalu, Suniati merupakan salah satu diantara warga Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), yang berteriak lantang mengharapkan aktivitas pertambangan di wilayahnya yang digarap oleh perusahaan pertambangan tetap beroperasi, mengingat dampak ekonominya sangat baik.
Ia salah satu warga yang sudah cukup lama mendiami Desa Torobulu, kurang lebih 77 tahun bermukim di sana. Soal kehidupan di desa ujung timur Kecamatan Laeya itu, cukup tau seluk beluknya. Sebagai anak mantan kepala desa pertama di Desa Torobulu, ia cukup memahami kondisi ekonomi dan sosial lingkungan di daerah itu.
Belakangan hadir perusahaan pertambangan membawa angin segar perekonomian desa. Masyarakat seakan memiliki harapan baru perekonomian. Nyata memang begitu, lahan-lahan mereka yang semula sudah tidak produktif untuk kegiatan pertanian, menjadi pundi-pundi rupiah dengan hadirnya pertambangan.
Suniati menceritakan sejak adanya aktivitas pertambangan di Desa Torobulu beberapa tahun silam, Desa Torobulu perlahan makin berkembang hingga kini. Tidak lain adalah sebagian besar dampak hadirnya investasi.
Dahulu warga Desa Torobulu sebagian besar merupakan pekerja nelayan dan berkebun. Mereka menggantungkan hidup pada kedua sektor itu. Tidak jarang juga sebagian warga harus merantau untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lambat laun, sejak masuknya investasi pertambangan di wilayah itu, masyarakat mulai direkrut untuk ikut bekerja.
Hingga kini, perkiraannya sudah ada puluhan masyarakat dari Desa Torobulu yang aktif bekerja di perusahaan pengerukan ore nikel tersebut. Berbagai manfaat pun mulai dirasakan dampak positifnya. Mulai dari memiliki kendaraan, menyekolahkan anak, maupun kebutuhan hidup lain.
“Kalau kita liat sekarang ini perputaran ekonomi di Torobulu ini sangat bagus, contohnya masyarakat yang dulunya tidak punya penghasilan, sekarang hampir rata-rata punya penghasilan. Tapi rata-rata itu mereka dipekerjakan di perusahaan,” kata Suniati, ditemui di kediamannya, Rabu (25/10/2023) malam.
Suniati bilang, aktivitas nelayan dan berkebun kala itu yang hasilnya pas-pasan menjadi pemicu keluarganya untuk ikut bekerja di pertambangan. Hasilnya pun cukup memuaskan. Untuk biaya anak sekolah hingga kuliah sudah bisa dipenuhi dengan hasil bekerja di perusahaan.
“Alhamdulillah, sekarang bisa kita lihat berkembang pesat ini Desa Torobulu sekarang. Untuk biaya anak-anak sekolah juga alhamdulillah sudah cukup. Jadi sejak masuk perusahaan tambang di sini sudah berkomitmen memang diutamakan mempekerjakan masyarakat lokal, tidak boleh dari luar. Jadi ini kebanggaan kita juga,” akunya.
Aksi Pertambangan PT WIN
Suniati menyebutkan, aktivitas pertambangan di belakang pemukiman warga sudah sejak lama dilakukan PT WIN, mulai dari Lorong Panggang (belakang sekolah dasar) hingga menuju arah timur Pelabuhan Torobulu, tapi warga Torobulu baik-baik saja. Anehnya, menurut dia, baru saat ini terjadi keributan oleh sebagian warga.
“Barupi sekarang ini ada keributan. Sedangkan saya yang berada di dekat pemukiman yang mau diolah oleh perusahaan PT WIN tidak pernah merasa terganggu atau mau apa, malah kami bersyukur, kalau perusahaan bisa lanjut berarti kita bisa bekerja,” ungkapnya.
Dampak Positif Kehadiran PT WIN
Kehadiran perusahaan PT WIN di Desa Torobulu, bukan hanya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat, melainkan juga dampak lingkungan. Di mana sebagian wilayah Desa Torobulu selalu menjadi langganan banjir saat musim hujan, tapi kini sudah tidak ada lagi, sejak adanya pembangunan talud yang didanai oleh perusahaan.
“Berkat adanya bantuan dari PT WIN, di talud itu pinggir-pinggir kali, sepanjang kali, alhamdulillah sampai saat ini sudah tidak ada lagi banjir,” bebernya.
Selain bantuan infrastruktur, disebutkan Suniati bahwa PT WIN setiap bulan rutin memberikan dana Comdev (Community Development). Begitu juga dengan bantuan sembako, setiap tiga bulan sekali selalu dibagikan kepada masyarakat lingkar perusahaan.
“Paling parah itu waktu musim Corona (Covid-19), masyarakat sangat kesusahan ekonomi, karena dilarang keluar atau di rumahkan, syukurnya PT WIN justru membagi-bagikan kita sembako secara gratis, jumlahnya juga banyak sekali. Saya secara pribadi berterimakasih sekali ada bantuan seperti itu,” terangnya.
Selain itu, PT WIN juga aktif membangun infrastruktur umum di Desa Torobulu, salah satunya pembangunan masjid dan kantor desa. Tak tanggung-tanggung, PT WIN menggelontorkan anggaran Rp200 juta rupiah untuk pembangunan masjid desa, dan Rp100 juta rupiah untuk pembangunan kantor desa.
Baru-baru ini, PT WIN lagi-lagi memberikan bantuan sembako kepada masyarakat lingkar perusahaan di tujuh desa dari Kecamatan Laeya dan Palangga Selatan, Konawe Selatan, sebanyak 75 ton, dengan rincian 20 kilogram per kepala keluarga.
Bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial atas kehadiran perusahaan di wilayah setempat, hingga bisa dirasakan manfaatnya.
Laporan: Hasrul Tamrin
ini tampilan gambar iklan: ini tampilan gambar iklan: