HeadlineKolom Sultra

BPBD Sultra Tuan Rumah Bulan PRB 2023, Berikut Agenda Penting Kebencanaan Dilakukan

22
×

BPBD Sultra Tuan Rumah Bulan PRB 2023, Berikut Agenda Penting Kebencanaan Dilakukan

Sebarkan artikel ini
Kepala BPBD Provinsi Sultra, Muhammad Yusuf. (Foto: Hasrul/KR)

KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tuan rumah pelaksanaan bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) ke- XI tingkat nasional tahun 2023, yang akan dilaksanakan mulai 10 Oktober s.d 15 Oktober 2023.

Kegiatan tersebut bakal dihadiri seluruh BPBD Provinsi dan kabupaten se- Indonesia, kurang lebih 2.500 orang peserta dari seluruh Indonesia baik dari BPBD Provinsi dan Kabupaten, Kementerian, Pemerintah Daerah, Non Government Organization (NGO), Organisasi Swasta, Akademisi, dan Dunia Usaha, telah menyatakan kesediaanya untuk ikut melaksanakan dan merayakan Bulan PRB yang akan dipusatkan di Kota Kendari, Sultra ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra, Muhammad Yusup, menjelaskan bahwa kenapa Provinsi Sultra ditunjuk atau ditetapkan sebagai pusat tempat pelaksanaan Bulan PRB 2023 ini, karena selain dianggap bisa dan mampu melaksanakan kegiatan nasional, di sisi lain yang lebih penting adalah Sultra merupakan salah satu daerah yang masuk dalam daerah yang rawan bencana nasional yaitu bencana banjir. Contohnya, bencana banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara tahun 2021 silam.

Selain itu, Sultra juga memiliki potensi bencana yang besar karena aktivitas pertambangan yang begitu tinggi dan aktivitas perkebunan yang begitu besar dan luas. Provinsi Sultra juga masuk daerah sesar atau patahan.

Baca Juga :  Sespimti Dikreg Ke-33 Pelajari Dinamika Pemilu 2024 di Sultra

“Sehingga dengan indikator-indikator tersebut BNPB pusat menetapkan Sultra sebagai tuan rumah. Dengan penetapan itu banyak yang hal yang bisa dilihat dan dipelajari di Sultra. Jadi inti dari penyelenggaraan Bulan PRB ini adalah pembelajaran dan edukasi, sehingga kita bisa memahami dan mengetahui tentang kebencanaan,” ungkap Muhammad Yusuf, saat di wawancara awak media di ruang kerjanya, Rabu (4/10/2023).

Dia menyebutkan, beberapa agenda penting yang akan dilaksanakan pada peringatan Bulan PRB ini adalah, Bimbingan Teknis Ketahanan Daerah, Apel Kesiapsiagaan, Simulasi Kebencanaan, Seminar Nasional Kebencanaan di Universitas Halu Oleo (UHO), Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh deputi yang ada di BNPB, Forum Discussion Group (FGD), Kuliah Umum, Penanaman Pohon, Pameran Kebencanaan, Cerdas Cermat, dan Field Trip.

Namun diantara agenda-agenda tersebut, ada beberapa agenda yang banyak menyita peserta Bulan PRB yaitu, Field Trip yang akan dilaksanakan di Kabupaten Konawe Utara, Penanaman Pohon di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, dan Simulasi Kebencanaan yang akan dipusatkan di Masjid Al-Alam teluk Kendari.

“Field Trip kenapa dipusatkan di Konawe Utara karena ada pembangunan hunian tetap (Huntap) permanen yang dibangun pasca adanya banjir bandang yang belum pernah terjadi di Sulawesi Tenggara sebelumnya, sehingga di sana ada banyak hal yang bisa dilihat dan dipelajari,” terang Muh. Yusuf.

Baca Juga :  Wakapolda Sultra Pimpin Upacara Harkitnas ke-116, Sampaikan Amanat Menkominfo

Sementara penanaman pohon di pusatkan di Desa Tapulaga, Kelurahan Purirano, Kecamatan Toronipa, sekira 7.300 pohon yang akan dilakukan pada 12 s.d 13 Oktober 2023, kenapa di sana karena terdapat banyak penduduk dan rawan terjadinya bencana banjir rob dan rawan terhadap tsunami karena masuk dalam wilayah kawasan penyangga Kota Kendari.

“Dan itu pilihan dari BNPB, bukan kami yang tetapkan, kami hanya mengusulkan beberapa pilihan tempat atau lokasi. Sedangkan Simulasi Bencana akan dilakukan di pelataran Masjid Al-Alam Kendari. Simulasinya jika terjadi bencana banjir apa langkah-langkah yang dilakukan,” jelas Yusuf.

Mantan Pj Bupati Buton Tengah itu bilang, bisa dibayangkan dengan banyak peserta yang akan hadir dalam agenda Bulan PRB sehingga Kota Kendari sebagai pusat pelaksanaan bakal ramai dan padat dalam beberapa hari. Olehnya itu, seluruh masyarakat, pemerintah, lembaga, organisasi, dan stakeholder lain untuk mendukung mensukseskan kegiatan nasional ini. Sehingga bisa memberi kesan positif dan baik kepada para tamu nasional.

Baca Juga :  Pj Bhayangkari Sultra dan Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Gelar Buka Puasa Bersama

“Saya harap kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan sukses untuk memberi pembelajaran tentang kebencanaan itu seperti apa kepada masyarakat, sehingga kita dapat meminimalisir risiko-risiko bencana,” jelasnya.

Dikatakan pula, banyak pembelajaran yang akan kita dapatkan dalam pelaksanaan Bulan PRB di sini, dan itulah harapan dari bulan pengurangan risiko bencana, terdapat pemahaman masyarakat, bagaimana mengantisipasi kalau terjadi bencana.

Olehnya itu kata Yusuf, makanya salah satu cara yang kita lakukan juga untuk mereka bisa memahami tentang kebencanaan, kita membentuk kelompok-kelompok masyarakat peduli bencana.

Yusup mengharapkan dengan dilaksanakan Bulan PRB ini, ada hasil yang sangat bermanfaat bagi daerah yakni mau pengetahuan tentang kebencanaan itu masuk dalam kurikulum belajar dari tingkat SD, SMP dan SMA, dan ini sudah dianjurkan dalam undang-undang (UU) Nomir 24 Tahun 2007 tentang kebencanaan, agar pengetahuan tentang kebencanaan itu menjadi kurikulum dari sekolah-sekolah.

“Dan ini kita harapkan jadi komitmen bersama antara pemerintah dengan masyarakat untuk bagaimana ini bisa dijalankan kurikulum di Sekolah-sekolah, atau paling tidak ini menjadi ekstrakurikuler,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!