KOLOMRAKYAT.COM: KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan penting yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah tersebut yakni Bincang Jasa Keuangan (BIJAK) dan Media Gathering yang melibatkan Insan Media di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (11/12/2024).
Bincang Jasa Keuangan (BIJAK) merupakan forum diskusi yang menghadirkan narasumber dari OJK dan lembaga lainnya yakni Subdit V Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Sultra. Dalam acara ini, berbagai isu seputar industri jasa keuangan dibahas secara mendalam, memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada para peserta yakni Insan Media.
Topik yang diangkat antara lain mencakup perkembangan ekonomi di Sultra, kredit, UMKM, perlindungan konsumen, dan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sultra, Bismi Maulana Nugraha, mengatakan bahwa menilai perkembangan sektor jasa keuangan di wilayah Sulawesi Tenggara sampai dengan Desember 2024 mencatatkan pertumbuhan yang positif dan stabil serta kinerja yang meningkat secara year on year.
“Pada periode triwulan III-2024, kondisi perekonomian Sultra mengalami kontraksi dari 5,54% triwulan sebelumnya menjadi 5,24%. Dalam skala nasional market share Sultra masih tergolong kecil yaitu share Asset perbankan sebesar 0,39%, share Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit masing masing sebesar 0,33%. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95% secara year on year (YoY),” kata Bismi.
Dia juga mengungkapkan, memasuki akhir tahun 2024 kinerja perbankan di Sultra mengalami kontraksi secara year on year untuk Aset dan DPK sebesar -4,57 persen dan -9,35 persen.
“Hal itu disebabkan terdapat penarikan yang cukup besar oleh masyarakat pada periode kampanye Pemilu di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan, kinerja Kredit mengalami pertumbuhan sebesar 13,79 persen. Tingkat risiko kredit perbankan di Sultra terjaga di posisi 1,76 persen dan berada dibawah ambang batas (treshold) sebesar 5 persen,” ungkap Bismi.
Sementara itu, Media Gathering bertujuan untuk memperkuat hubungan dan sinergi antara OJK Sultra dengan insan media. Acara ini memberikan kesempatan kepada para jurnalis untuk berinteraksi langsung dengan pejabat OJK dan memperoleh informasi terkini seputar perkembangan industri jasa keuangan di Sulawesi Tenggara. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemberitaan tentang sektor keuangan dan meningkatkan pemahaman publik terhadap peran OJK.
Melalui kegiatan ini juga menunjukkan komitmen OJK Sultra dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Sulawesi Tenggara. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka dan terhindar dari praktik keuangan yang merugikan. Kerjasama yang erat dengan media massa juga diharapkan dapat memperluas jangkauan informasi keuangan kepada masyarakat luas.
Laporan: Hasrul Tamrin
